Pemerintah Siapkan Enam Insentif Ekonomi, Berlaku Mulai 5 Juni 2025
Tanggal: 25 Mei 2025 00:54 wib.
Tampang.com | Pemerintah akan meluncurkan enam paket insentif ekonomi mulai 5 Juni 2025 sebagai langkah strategis menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Paket ini mencakup diskon tarif listrik, diskon tiket pesawat, potongan tarif jalan tol, Bantuan Subsidi Upah (BSU), bantuan sosial pangan, serta diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari BPJS Ketenagakerjaan.
Kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat koordinasi terbatas bersama sejumlah kementerian dan lembaga, Jumat (23/5/2025). “Enam paket akan mulai berlaku per 5 Juni. Saat ini kami sedang finalisasi regulasi teknis di masing-masing kementerian,” ujar Airlangga di Jakarta.
Ia menyampaikan, laporan awal telah diberikan kepada Presiden, dan seluruh kementerian diminta segera menyelesaikan regulasi agar pelaksanaan bisa dimulai sesuai jadwal.
Senada dengan itu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan bahwa penyusunan regulasi ditargetkan rampung sebelum awal Juni. “Ada yang akan diatur lewat Peraturan Pemerintah, ada juga yang cukup dengan Peraturan Menteri. Prinsipnya, semuanya harus tuntas sebelum tenggat,” ujarnya.
Paket stimulus ini diharapkan dapat menjadi pengungkit konsumsi masyarakat, terutama saat momentum libur sekolah dan menjelang pencairan gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN). Pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2025 kembali ke angka psikologis 5 persen, setelah pada kuartal pertama hanya tercatat 4,87 persen.
“Walau tekanan global masih tinggi, mulai dari konflik geopolitik hingga gangguan rantai pasok, kita tetap harus memperkuat pasar domestik. Konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari separuh PDB, jadi ini langkah penting menjaga momentum,” kata Susiwijono.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya jangka pendek pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi, sekaligus memberikan bantalan sosial kepada masyarakat di tengah tekanan ekonomi global.