Pemerintah Sasarkan Penyelesaian Stasiun Baru Tanah Abang pada Akhir 2024
Tanggal: 7 Mei 2024 15:00 wib.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT Kereta Api Indonesia, telah menetapkan target untuk menyelesaikan proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, pada akhir 2024. Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang kereta api yang menggunakan stasiun tersebut.
Dalam keterangan resminya, Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal menyatakan bahwa proyek fisik konstruksi pengembangan Stasiun Tanah Abang telah berjalan sesuai rencana dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2024. Ia juga menegaskan kolaborasi antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT KAI dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemudahan, kenyamanan, dan aksesibilitas bagi para pengguna stasiun.
"Kami bersama dengan Pemprov DKI Jakarta dan PT KAI berupaya untuk menaikkan tingkat pelayanan kepada penumpang di Stasiun Tanah Abang, baik dari sisi kemudahan, kenyamanan maupun aksesibilitas," ujar Risal dalam keterangannya, Minggu (5/5)
Salah satu upaya pengembangan yang dilakukan adalah pembangunan stasiun baru, penambahan jalur kereta dari dua menjadi enam jalur, peningkatan jumlah peron dari dua menjadi empat, serta penataan fasilitas integrasi antarmoda. Dengan penambahan dua jalur baru, diharapkan pergerakan kereta api pada lintas Serpong dapat mencapai headway 3 menit, dibandingkan dengan 7 menit sebelumnya.
Selain itu, pengembangan stasiun ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penumpang tiga kali lipat, dari 100 ribu menjadi 300 ribu per hari. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap mobilitas dan pelayanan transportasi kereta api di wilayah Jakarta.
Adapun tanggung jawab masing-masing pihak dalam proyek ini meliputi Kementerian Perhubungan yang bertanggung jawab atas pembangunan gedung stasiun baru, jalan kereta api, fasilitas operasi kereta api, serta Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas jalur KA. Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan fokus pada pelebaran jalan dan fasilitas integrasi antarmoda. Sedangkan PT KAI akan mengurus area parkir, penataan e-ticketing, pembangunan plaza dan halaman stasiun, serta fasilitas intermoda dan kanopi.
Dengan luas bangunan utama mencapai 12.000 meter persegi dan bangunan 2 lantai, Stasiun Tanah Abang akan dilengkapi dengan bangunan komersil dan fasilitas pendukung, termasuk fasilitas bagi penyandang disabilitas. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur transportasi publik yang inklusif dan ramah lingkungan.
Pengembangan Stasiun Tanah Abang bukan hanya sekadar proyek fisik semata, tetapi juga merupakan bagian dari visi pemerintah untuk melanjutkan transformasi sistem transportasi yang terintegrasi, efisien, dan layanan yang lebih baik bagi masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak terkait, diharapkan proyek ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi mobilitas dan perekonomian wilayah sekitarnya.
Melalui peningkatan kualitas Stasiun Tanah Abang, diharapkan pemerintah dapat memacu pertumbuhan ekonomi, membuka peluang investasi di sektor properti dan komersial, serta memberikan kenyamanan dan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat pengguna transportasi kereta api di Jakarta. Dengan demikian, pembangunan stasiun ini dapat menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan menuju sistem transportasi yang lebih modern, berkualitas, dan berkelanjutan di Indonesia.