Sumber foto: Google

Pemerintah Malaysia Ancam Tutup Operasional Maxim dan InDrive, Ini Respons Resmi

Tanggal: 20 Mei 2025 22:20 wib.
Tampang.com | Dua platform transportasi daring asal Rusia, Maxim dan InDrive, menghadapi ancaman penghentian operasi di Malaysia. Kementerian Transportasi Malaysia melalui Agensi Pengangkutan Awam Darat (APAD) telah mengeluarkan surat peringatan resmi dan memberikan batas waktu hingga 24 Juli 2025 bagi kedua aplikator tersebut untuk memenuhi seluruh regulasi transportasi publik yang berlaku.

Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, menegaskan bahwa jika InDrive dan Maxim tidak segera mematuhi ketentuan hukum yang berlaku, maka operasional keduanya akan ditutup. “Kedua perusahaan taksi daring itu dapat mengajukan banding, tetapi keputusan akhir tetap ada di tangan saya,” ujar Anthony seperti dikutip dari The Star, Senin (19/5/2025).

Tindakan tegas ini muncul setelah adanya laporan resmi dari Malaysian P-Hailing Riders Association (Penghantar), yang menuduh kedua perusahaan beroperasi tanpa izin resmi dan melanggar sejumlah peraturan transportasi umum.

Klarifikasi Resmi dari Maxim Malaysia

Menanggapi ultimatum dari pemerintah, pihak Maxim Malaysia langsung buka suara. Public Relations Specialist Maxim, Syaza Shafiqah binti Ahmad Shajari, menyatakan bahwa perusahaan saat ini tengah berkomunikasi aktif dengan Kementerian Transportasi Malaysia untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Maxim Malaysia saat ini sedang berdiskusi dengan otoritas terkait untuk mencari solusi yang cepat dan tepat, sembari menjaga niat baik dan reputasi yang telah kami bangun selama lima tahun terakhir di Malaysia,” ungkap Syaza.

Ia menambahkan bahwa operasional Maxim di Malaysia tetap berjalan normal dan layanan masih tersedia bagi seluruh pengguna. Menurutnya, sejak awal berdiri, Maxim menempatkan keselamatan pengguna sebagai prioritas utama.

Komitmen pada Regulasi dan Keselamatan

Syaza menjelaskan bahwa Maxim telah menerapkan prosedur pendaftaran yang ketat bagi para mitra pengemudi. Setiap pengemudi wajib melalui proses verifikasi dokumen dan pemeriksaan latar belakang untuk memastikan kepatuhan terhadap pedoman transportasi daring yang ditetapkan oleh APAD dan Kementerian Transportasi Malaysia.

“Kami juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai sekolah mengemudi di Malaysia untuk mempercepat proses perolehan SIM PSV bagi calon mitra pengemudi,” jelasnya.

Selain itu, Maxim juga bermitra dengan JPJ (Jabatan Pengangkutan Jalan) untuk memberikan edukasi kepada calon pengemudi tentang aturan lalu lintas dan standar keselamatan berkendara di jalan raya Malaysia.

Kontribusi Ekonomi dan Harapan ke Depan

Maxim Malaysia menilai bahwa selama bertahun-tahun keberadaannya di negeri jiran telah memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian dan masyarakat setempat. Melalui kolaborasi dengan para mitra, vendor, dan stakeholder, perusahaan berharap dapat terus memberikan layanan yang aman dan andal.

“Komitmen kami adalah terus beradaptasi dan mematuhi setiap regulasi lokal agar dapat tetap beroperasi dengan penuh tanggung jawab,” tutup Syaza.

Kini publik menantikan keputusan final dari Kementerian Transportasi Malaysia, yang akan menjadi penentu nasib dua aplikator asal Rusia ini di pasar e-hailing Asia Tenggara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved