Pasar Tradisional, Riwayat Mu Kini
Tanggal: 8 Jan 2018 07:25 wib.
Tampang - Segala kebutuhan hidup baik yang primer maupun sekunder bisa kita temukan di Pasar. Mulai dari makanan ringan, sayuran, buah-buahan, pakaian, perabot rumah tangga, sepatu, dan masih banyak lagi barang yang bisa kita dapatkan dari sebuah tempat yang bernama pasar. Semua pedagang berlomba-lomba menjual barang dagangannya dengan berbagai cara seperti memberikan diskon, metode pembayaran yang bisa dilakukan dengan cara dicicil asalkan dagangan mereka bisa laris terjual.
Seiring dengan perkembangan zaman, kita mulai mengenal adanya pasar tradisional dan modern. Awalnya, keduanya bisa berjalan berdampingan, tapi semakin hari keberadaan pasar tradisional mulai terdesak oleh gempuran pasar modern yang keberadaannya mulai sulit diredam. Di satu sisi keberadaan pasar modern ini juga berdampak baik karena bisa menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Namun disisi lain keberadaannya juga cukup mengancam para pelaku pasar tradisional. Semua barang yang kita butuhkan bisa kita dapat di pasar modern. Secara perlahan banyak masyarakat yang mulai memilih untuk berbelanja di pasar modern, selain karena tempatnya yang nyaman karena ber-AC, banyak diskon hingga jumlah barang yang lebih bervariasi sehingga membuat pembeli lebih mudah memilih barang mana yang dibutuhkan.
Jam operasional antara pasar tradisional dan modern yang hampir bersamaan juga menjadi penyebab kenapa banyak masyarakat yang lebih memilih belanja di supermarket. Contohnya saja para pedagang di pasar tradisional Parapatan Saguling dan Rajamandala yang mulai resah dengan adanya 6 Supermarket yang letaknya berdekatan dengan mereka dengan jam operasional yang hampir bersamaan pula. Padahal saat terjadi permusyarawahan dengan pengurus pasar tradisional setempat sebelum dimulainya pembangunan supermarket tersebut, mereka berjanji bahwa akan buka pukul 10 siang tapi kenyataannya jam 7 pagi mereka sudah mulai buka. Kemudian bagi sebagaian kalangan ada sebuah anggapan bahwa berbelanja di pasar modern terlihat lebih keren dibandingkan saat belanja di pasar tradisional. Padahal dengan membeli kebutuhan di pasar tradisional berarti kita ikut berperan aktif untuk mengembangkan perekonomian rakyat menengah ke bawah. Sebagaimana kita ketahui bahwa banyak pedagng kecil yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan di pasar tradisional karena tidak mungkin mereka menjajakan barang dagangannya di pasar modern salah satunya karena modal yang dibutuhkan lebih banyak.
Ini bukan berarti kita tidak boleh berbelanja di pasar modern tapi kita harus lebih bijak dalam membeli sesuatu. Misalnya ketika kita membutuhkan barang A yang ternyata tersedia di warung biasa dengan harga yang sama, lalu kenapa kita harus membelinya di supermarket atau minimarket. Bukankah lebih baik kita membantu orang-orang terdekat kita dengan membeli dagangannya karena mungkin bagi mereka satu barang saja yang kita beli dapat berarti banyak bagi mereka. [Iku/Red]