Sumber foto: Kompas.com

Pasar Hewan Gunungkidul Tetap Ramai Meski Ada Kasus Antraks

Tanggal: 12 Apr 2025 21:32 wib.
Tampang.com | Meskipun kasus antraks telah ditemukan di Kabupaten Gunungkidul, aktivitas jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Siyono Harjo, Playen, tetap berlangsung normal. Tidak ada penurunan signifikan dalam jumlah transaksi maupun harga hewan. Namun, pengawasan ketat tetap dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Menurut Aris Hidayat, Kepala UPT Puskeswan Playen, semua hewan ternak yang masuk ke pasar tetap melalui prosedur pengawasan yang ketat. Setiap mobil pengangkut ternak, baik sapi maupun kambing, harus melewati kolam dumping yang berisi desinfektan untuk membersihkan kendaraan. Selain itu, desinfektan juga disemprotkan di atas dan di samping hewan untuk memastikan kebersihan dan keamanan.

Pemeriksaan Ketat untuk Hewan Ternak yang Masuk Pasar

Aris menambahkan bahwa setiap hewan yang dipasarkan juga diperiksa oleh petugas untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat. Hingga saat ini, belum ditemukan adanya hewan ternak yang terinfeksi penyakit, termasuk antraks. "Tidak ditemukan yang berpenyakit, baik antraks, PMK, maupun lato-lato," jelasnya.

Meskipun ada kekhawatiran dari sebagian penjual sapi terkait kasus antraks, Aris menuturkan bahwa aktivitas pasar tetap stabil dan cenderung meningkat, terutama menjelang perayaan Idul Adha. "Ada sedikit kekhawatiran, mungkin karena mendekati Idul Qurban," tambahnya.

Imbauan untuk Penjual Ternak: Jaga Kesehatan Hewan yang Dijual

Pihak UPT Puskeswan Playen juga mengimbau agar para penjual hanya memasukkan hewan yang sehat ke pasar. Hewan ternak yang terjangkit penyakit, terutama antraks, dikhawatirkan dapat menularkan ke hewan lain. "Hewan yang masuk pasar harus dalam kondisi sehat. Jika sakit, sebaiknya tidak masuk pasar," kata Aris.

Pasar Tetap Ramai, Harga Ternak Stabil

Salah satu penjual ternak dari Mulusan, Wonosari, Nunuk, mengungkapkan bahwa meski adanya kasus antraks, aktivitas jual beli hewan di pasar tetap berjalan normal. "Harga juga tidak turun, masih ramai," kata Nunuk. Seorang pengunjung pasar, Kismaya, juga mengungkapkan bahwa dirinya datang hanya untuk melihat harga ternak, yang menurutnya masih stabil.

Upaya Pemerintah untuk Mencegah Penyebaran Antraks

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengusulkan pengadaan 7.000 dosis vaksin antraks kepada Kementerian Kesehatan. Syam Arjayanti, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, mengonfirmasi bahwa permohonan vaksin telah disampaikan dan diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit di Gunungkidul.

Hingga kini, antraks telah menginfeksi 26 ekor hewan ternak di dua daerah di Gunungkidul, yaitu Rongkop dan Girisubo, dengan rincian 11 ekor di Rongkop dan 15 ekor di Girisubo. Pemerintah berharap dengan adanya vaksinasi, kasus antraks ini dapat segera tertangani.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved