Sumber foto: Google

Pariwisata Bangkit Pasca-Pandemi, Apa Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia?

Tanggal: 11 Mei 2025 09:45 wib.
Tampang.com | Sektor pariwisata Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah terpukul keras oleh pandemi COVID-19. Pemerintah telah menggelontorkan berbagai kebijakan untuk mendukung pemulihan pariwisata, namun tantangan besar masih ada. Pariwisata yang kembali menggeliat diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang sempat terhenti.

Sektor Pariwisata Mulai Pulih, Wisatawan Asing Kembali Berdatangan

Setelah dua tahun terpuruk, sektor pariwisata Indonesia mulai pulih pada tahun 2025. Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bali, dan destinasi utama lainnya kembali dipadati wisatawan asing. Pemerintah juga telah menghapus beberapa pembatasan perjalanan internasional yang sempat diberlakukan selama pandemi, memberikan angin segar bagi industri ini.

“Bali dan Jakarta sudah mulai ramai lagi, banyak turis asing yang datang. Ini tanda positif bagi pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Dina, seorang pelaku usaha di sektor pariwisata Bali.

Tantangan Infrastruktur dan Kesiapan SDM

Meskipun pariwisata mulai pulih, tantangan terbesar yang dihadapi sektor ini adalah keterbatasan infrastruktur dan kurangnya tenaga kerja terampil di bidang pariwisata. Banyak pelaku usaha pariwisata yang mengeluhkan kurangnya tenaga kerja terampil setelah pandemi, yang membuat layanan di beberapa destinasi wisata belum sepenuhnya optimal.

“Setelah pandemi, banyak karyawan yang meninggalkan sektor ini karena tidak ada kepastian pekerjaan. Kini, kami kesulitan mencari tenaga kerja yang memenuhi standar industri pariwisata,” ujar Joko, pemilik hotel di Yogyakarta.

Pariwisata dan Pengaruhnya terhadap Ekonomi Daerah

Sektor pariwisata tidak hanya berkontribusi pada sektor ekonomi makro, tetapi juga memengaruhi perekonomian daerah. Wisatawan yang datang membantu menggerakkan ekonomi lokal melalui belanja di restoran, penginapan, dan sektor lainnya. Namun, tidak semua daerah merasakan dampak positif yang sama.

“Pemerintah perlu lebih fokus pada daerah-daerah yang selama ini terabaikan. Pengembangan destinasi wisata lokal di luar Bali, seperti Sumatra atau Kalimantan, bisa menjadi kunci untuk pemerataan ekonomi,” ungkap Maria, pengamat ekonomi daerah.

Upaya Pemerintah untuk Meningkatkan Sektor Pariwisata

Pemerintah Indonesia terus berupaya mempromosikan pariwisata dengan berbagai kebijakan, termasuk mempermudah akses penerbangan ke destinasi wisata baru dan memberikan insentif pajak bagi pelaku usaha pariwisata. Inisiatif promosi wisata, seperti Visit Indonesia 2025, diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan asing.

Namun, untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata secara maksimal, pemerintah diminta untuk memastikan sektor ini berkelanjutan dengan mengutamakan keberlanjutan lingkungan dan masyarakat lokal.

“Penting untuk memastikan bahwa pariwisata berkembang dengan cara yang berkelanjutan. Jangan sampai pariwisata merusak alam dan budaya setempat. Pemerintah perlu lebih ketat dalam mengatur dan mengawasi destinasi wisata,” jelas Nia, seorang pengusaha yang bergerak di bidang ekowisata.

Solusi: Kolaborasi untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi lewat pariwisata, para pengamat menilai perlu ada kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor ini. Pelatihan bagi pekerja di sektor pariwisata, serta investasi dalam infrastruktur dan fasilitas pariwisata, menjadi langkah strategis untuk memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

“Dengan SDM yang terampil dan infrastruktur yang memadai, sektor pariwisata Indonesia bisa kembali menjadi motor penggerak ekonomi yang kuat,” tutup Joko.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved