Para Bankir Optimistis, Kondisi Ekonomi RI Kuartal III-2024
Tanggal: 15 Sep 2024 07:46 wib.
Para bankir di Indonesia melakukan survei terhadap kondisi ekonomi dalam negeri pada kuartal III-2024 dengan melibatkan 93 bank yang menyumbang 90,78% dari total aset perbankan umum di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini menghasilkan data optimistis terkait dengan persepsi para bankir mengenai kondisi ekonomi di masa mendatang.
Menurut hasil survei yang dirilis melalui Survei Orientasi Bisnis Perbankan (Sbpo), terdapat peningkatan signifikan pada Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada kuartal III-2024. Indeks tersebut meningkat menjadi 59 dari 31 pada triwulan sebelumnya, menunjukkan keyakinan para bankir terhadap prospek ekonomi yang lebih baik di akhir tahun ini.
Peningkatan IKM ini merupakan indikasi bahwa para bankir memiliki keyakinan positif terhadap kondisi makroekonomi yang diperkirakan membaik. Harapan tersebut tercermin dalam proyeksi Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang diperkirakan akan tumbuh meningkat dari realisasi triwulan sebelumnya sebesar 5,05% (yoy).
Selain itu, faktor yang mendorong pertumbuhan PDB ini antara lain adalah peningkatan konsumsi masyarakat yang diperkirakan naik dan belanja pemerintah yang diproyeksikan meningkat seiring dengan persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Investasi juga diperkirakan akan membaik seiring dengan berkurangnya ketidakpastian politik setelah pemilu.
Suku bunga acuan BI-Rate juga diperkirakan akan tetap terjaga stabil di tengah upaya Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global. Selain itu, stabilitas suku bunga ini juga bertujuan untuk menjaga minat para investor asing untuk menanamkan investasinya di Indonesia.
Dalam mengantisipasi kebijakan ekonomi global, The Fed telah memberikan sinyal terkait pemangkasan Federal Funds Rate (FFR), meskipun demikian, pemangkasan tersebut diperkirakan baru akan dilaksanakan pada triwulan III-2024. Bank Indonesia (BI) sendiri diperkirakan akan menurunkan BI-Rate pada triwulan IV-2024 setelah penurunan FFR.
Selanjutnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan akan menguat dari Rp16.421/USD (kurs tengah 28 Juni 2024). Perkiraan menguatnya nilai tukar ini didasari oleh penguatan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada triwulan III-2024 dan penguatan imbal hasil portofolio Indonesia, termasuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Surat Berharga Negara (SBN), serta kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang baik.
Hasil survei Sbpo ini memberikan gambaran optimistis tentang prospek ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024. Para bankir di Indonesia memiliki keyakinan positif terkait pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan di masa mendatang. Hal ini dapat menjadi indikator penting bagi pemerintah dan pelaku ekonomi lainnya untuk melakukan langkah-langkah yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabil di Indonesia.