Nvidia Memasuki Wilayah Koreksi Saat Saham Turun 10% dari Puncak Tertinggi
Tanggal: 12 Apr 2024 06:59 wib.
Perusahaan pembuat chip, Nvidia, telah memasuki "wilayah koreksi," dengan sahamnya kini turun 10% dari puncak tertinggi terbarunya.
Perusahaan ini, yang membuat unit pemrosesan grafis - atau GPU - telah menjadi salah satu yang paling diuntungkan dari ledakan kecerdasan buatan, yang meningkatkan permintaan akan chipnya. GPU Nvidia umumnya digunakan untuk aplikasi kecerdasan buatan yang membutuhkan komputasi intensif, misalnya ChatGPT, chatbot kecerdasan buatan dari OpenAI. Chip server mereka juga menjadi komponen kunci dari pusat data.
Kinerja keuangan perusahaan ini telah melonjak dalam setahun terakhir. Mereka melaporkan lonjakan 486% dalam laba per saham dilusian non-GAAP pada kuartal Desember, berkat permintaan chip yang besar, yang dipicu oleh popularitas model kecerdasan buatan generatif.
Namun, saham perusahaan ini mengalami tekanan selama dua minggu terakhir. Saham-saham itu turun 10% dari rekor harga penutupan tertinggi sebelumnya, yaitu $950 per saham, yang dicapai pada tanggal 25 Maret. Saham tersebut ditutup pada harga $853,54 pada hari Selasa, turun 2% untuk sesi tersebut. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penurunan saham Nvidia.
Pertama, merupakan reaksi dari pasar terhadap lonjakan harga saham yang sangat tinggi dalam beberapa periode.
Kedua, adanya kekhawatiran atas permintaan chip yang mungkin akan turun akibat krisis global yang tengah terjadi saat ini.
Ketiga, saham teknologi sedang mengalami koreksi secara keseluruhan, hal ini mencerminkan adanya ketidakpastian di pasar saat ini.
Menurut data terbaru, permintaan akan chip pada sektor penunjang kecerdasan buatan seperti yang diproduksi oleh Nvidia masih akan cukup tinggi dalam jangka panjang. Hal ini didukung oleh mulai diimplementasikannya teknologi kecerdasan buatan dalam berbagai sektor lain, seperti industri otomotif, kesehatan, dan finance. Hal ini membuktikan bahwa Nvidia masih memiliki potensi pertumbuhan di masa mendatang.
Meskipun demikian, penurunan harga saham pada saat ini memberikan kesempatan bagi investor untuk masuk ke dalam posisi jangka panjang, dengan mempertimbangkan bahwa proyeksi jangka panjang perusahaan ini masih cenderung positif.
Masuknya Nvidia dalam wilayah koreksi merupakan fenomena yang wajar dalam pergerakan harga saham perusahaan besar seperti Nvidia. Masih terdapat potensi bagi perusahaan ini untuk tetap bertumbuh dalam jangka panjang, namun tentu saja investor perlu tetap waspada terhadap perubahan yang terjadi di pasar. Penurunan harga saham tidak selalu mencerminkan kinerja perusahaan yang buruk, dan bisa memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli saham Nvidia dengan harga yang lebih terjangkau. Perubahan harga saham Nvidia seharusnya dianalisis dengan cermat berdasarkan fundamental perusahaan dan prospek bisnisnya, sehingga keputusan investasi yang diambil menjadi lebih bijaksana.