NTB di Antara Angka & Realita: Menelusuri Laju Pertumbuhan Ekonomi Nusa Tenggara Barat

Tanggal: 11 Okt 2025 06:19 wib.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) selama beberapa tahun terakhir menunjukkan dinamika ekonomi yang menarik terkadang stabil, terkadang bergejolak terutama karena ketergantungan pada sektor-sektor dengan volatilitas tinggi seperti pertambangan. Artikel ini akan menelusuri bagaimana laju pertumbuhan ekonomi NTB dalam beberapa periode terakhir, faktor pendorongnya, serta tantangan yang harus dihadapi agar pertumbuhan berkelanjutan.

1. Gambaran Umum Pertumbuhan Ekonomi NTB

Berdasarkan data resmi, pertumbuhan ekonomi NTB pada tahun 2023 dibanding 2022 (c-to-c) tercatat sekitar 1,80% (pertumbuhan tahunan, periode lengkap) biroekonomi.ntbprov.go.id. Namun, bila dilihat secara kuartal, NTB pada Triwulan IV 2023 tumbuh 3,66% (yoy) dibanding Triwulan IV 2022 biroekonomi.ntbprov.go.id.

Menariknya, pada tahun 2024, meskipun di kuartal IV terjadi kontraksi (−0,50% yoy) dibanding periode sama tahun sebelumnya ntb.bps.go.id, secara keseluruhan pertumbuhan tahunan NTB tercatat tumbuh 5,30% (c-to-c) dibanding 2023 ntb.bps.go.id+1. Artinya, meskipun ada beberapa tekanan pada akhir tahun, secara total aktivitas ekonomi di NTB meningkat cukup signifikan selama 2024.

Untuk Triwulan I 2025, data menunjukkan kontraksi sebesar −1,47% yoy dibanding Triwulan I 2024 ntb.bps.go.id. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan NTB tidak selalu mulus ada fluktuasi yang nyata.

2. Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi NTB

Penting untuk memahami apa saja elemen yang mendorong atau menghambat pertumbuhan di NTB. Berikut ini beberapa faktor utama:

a. Sektor Tambang & Penggalian

Sektor pertambangan memiliki peran besar dan sering menjadi motor utama pertumbuhan di NTB. Misalnya, pada tahun 2024, kontribusi pertambangan menjadi salah satu sektor yang tumbuh besar untuk menopang pertumbuhan total NTB sekitar 5,30% ntb.bps.go.id. Namun, sektor ini juga terkenal rentan terhadap perubahan harga komoditas global, kebijakan ekspor-impor, maupun regulasi lingkungan — yang membuat pertumbuhan dari sektor ini mudah mengalami kontraksi (seperti yang terlihat pada kuartal IV 2024) ntb.bps.go.id.

b. Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi

Konsumsi rumah tangga tetap menjadi pilar penting perekonomian daerah. Peningkatan daya beli masyarakat, peningkatan pendapatan, serta kenaikan belanja pemerintah turut menopang pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga penting sebagai penopang pertumbuhan jangka menengah investasi infrastruktur, fasilitas industri, dan sektor-sektor produktif lainnya.

c. Kontraksi Ekspor dan Impor

Pada kuartal akhir 2024, ekspor barang dan jasa NTB mengalami kontraksi yang cukup dalam, menjadi salah satu penyebab utama pertumbuhan kuartal IV 2024 negatif (yoy) sebesar –0,50% ntb.bps.go.id. Di sisi lain, impor juga memberi dampak negatif saat meningkat.

d. Diversifikasi Sektor

Saat beberapa sektor menghadapi tekanan (misalnya sektor industri pengolahan yang kontraksi pada kuartal akhir 2024) ntb.bps.go.id, sektor non-tambang seperti konstruksi, perdagangan, dan administrasi pemerintahan menjadi penstabil. Upaya diversifikasi ekonomi ke sektor yang lebih tahan guncangan global sangat penting agar ketergantungan terhadap tambang tidak menjadi kelemahan.

3. Tantangan yang Menghambat Pertumbuhan Berkelanjutan

Meskipun pertumbuhan di 2024 cukup tinggi secara tahunan, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi agar NTB bisa mempertahankan laju pertumbuhan yang stabil dan inklusif:

Volatilitas Harga Komoditas
Bergantung pada tambang membuat ekonomi daerah sangat dipengaruhi fluktuasi harga komoditas di pasar global. Saat harga turun, sektor tambang bisa sangat terpukul, seperti yang terjadi di kuartal IV 2024.

Ketidakpastian Ekspor
Terhambatnya ekspor atau kebijakan proteksionis negara tujuan bisa langsung mempengaruhi pertumbuhan. Contoh: ekspor barang dan jasa di NTB mengalami kontraksi besar pada kuartal akhir 2024. ntb.bps.go.id

Ketergantungan pada Sektor Ekonomi yang Rentan
Jika ekonomi terlalu tergantung pada sektor primitif atau berbasis sumber daya alam, maka ketika tekanan datang ekonomi bisa merosot tajam.

Infrastruktur & Daya Saing
Untuk menarik investasi non-tambang, NTB perlu memperkuat infrastruktur (transportasi, energi, pelabuhan, konektivitas digital), serta memperbaiki iklim investasi dan regulasi daerah.

Sumber Daya Manusia & Keterampilan
Untuk ekonomi yang lebih maju dan diversifikasi, diperlukan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi. Pendidikan, pelatihan vokasional, dan link dengan industri menjadi kunci.

Dampak Eksternal & Krisis Global
Krisis ekonomi global, kenaikan harga energi, inflasi, dan gangguan rantai pasok bisa memunculkan hambatan tak terduga.

4. Strategi & Rekomendasi Untuk Mendorong Pertumbuhan Berkelanjutan

Agar NTB mampu menjaga momentum pertumbuhan tanpa banyak fluktuasi, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

Diversifikasi ekonomi — dorong sektor manufaktur, pariwisata ramah lingkungan, agribisnis maju, dan ekonomi digital agar tidak hanya bergantung pada tambang.

Perbaikan infrastruktur — investasi di transportasi (jalan, pelabuhan), listrik, jaringan internet, serta konektivitas antar pulau.

Penguatan kebijakan insentif investasi — kemudahan perizinan, iklim usaha yang kondusif, serta insentif bagi investor yang berorientasi teknologi dan berkelanjutan.

Peningkatan kualitas SDM — pendidikan vokasional, pelatihan teknis, serta link and match dengan industri lokal.

Sektor kecil menengah & UMKM — dorong usaha mikro, kecil, dan menengah agar tumbuh dan menyerap tenaga kerja; memperluas akses modal dan pasar.

Ketahanan ekspor & pasar internasional — diversifikasi pasar ekspor, dorong produk lokal bernilai tambah tinggi sehingga tidak mudah terpukul oleh fluktuasi komoditas.

5. Menatap Masa Depan Ekonomi NTB

Tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB menunjukkan bahwa potensi besar selalu ada, namun kondisi tidak selalu stabil. Tahun 2024 adalah contoh nyata di mana secara tahunan NTB mencatat pertumbuhan cukup tinggi (5,30%), tetapi di kuartal IV ada tekanan yang membuat pertumbuhan yoy negatif di kuartal itu saja. ntb.bps.go.id+1

Untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi benar-benar berdampak luas dan tidak cepat meredup saat keadaan sulit, NTB perlu terus bertransformasi: dari ekonomi yang sangat bergantung pada tambang menuju ekonomi yang lebih beragam, tangguh, dan inklusif. Infrastruktur, kebijakan investasi, kualitas SDM, dan penguatan sektor lokal harus bersinergi agar NTB bisa tumbuh lebih stabil di masa mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved