Sumber foto: Kompas.com

Mogok Nasional Ojol Sebabkan Kerugian Ekonomi Rp 188 Miliar, UMKM Terpukul

Tanggal: 23 Mei 2025 09:25 wib.
Tampang.com | Lembaga riset Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS) memperkirakan, aksi tersebut menyebabkan potensi kerugian hingga Rp 188 miliar hanya dalam satu hari akibat menurunnya aktivitas sektor ride-hailing hingga 50 persen di kota-kota besar.

“Nilai transaksi harian sektor ride-hailing diperkirakan mencapai Rp 375,89 miliar. Jika layanan menurun setengahnya, berarti hampir Rp 188 miliar tidak berputar dalam sehari,” ujar Peneliti IDEAS, Muhammad Anwar, dalam siaran pers, Kamis (22/5/2025). Ia juga menambahkan bahwa angka tersebut belum termasuk efek berantai yang merambat ke sektor lain, termasuk UMKM.

UMKM yang sangat bergantung pada layanan pesan-antar seperti GoFood dan GrabFood turut terdampak parah. “Bagi warung kecil, arus kas harian adalah urat nadi bisnis. Jika terhenti, keberlangsungan usahanya ikut terancam,” imbuh Anwar. IDEAS mencatat total nilai transaksi atau Gross Transaction Value (GTV) Gojek sepanjang 2024 mencapai Rp 63,04 triliun, sedangkan GTV Grab Indonesia ditaksir Rp 58,75 triliun, dari total global senilai Rp 293 triliun.

Selain dua raksasa ride-hailing tersebut, layanan lain seperti Maxim, inDrive, Anterin, dan Nujek juga menyumbang ke pasar dengan total estimasi nilai transaksi tahunan industri ini sebesar Rp 135,32 triliun atau sekitar Rp 375,89 miliar per hari.

Dampak aksi mogok juga dirasakan pada sektor logistik kecil. Layanan seperti GoSend dan GrabExpress yang biasanya digunakan pelaku usaha mikro untuk pengiriman cepat ikut terganggu. Menurut Anwar, situasi ini berpotensi mencoreng reputasi perusahaan aplikasi jika tidak segera ditangani. “Mitra pengemudi adalah tulang punggung. Ketika mereka merasa tidak dihargai atau tidak mendapat kejelasan penghasilan, maka keberlanjutan model bisnis itu sendiri bisa goyah,” jelasnya.

Tanggapan dari perusahaan aplikasi pun beragam. Public Relation Specialist Maxim Indonesia, Yuan Ifdal Khoir, menyebut bahwa aksi mogok tidak berpengaruh besar terhadap operasional mereka. “Mayoritas mitra kami tetap memilih bekerja demi penghasilan,” ujarnya.

Namun, hingga berita ini diturunkan, PT Grab Teknologi Indonesia dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk belum memberikan pernyataan resmi atas aksi mogok nasional ini. Aksi tersebut masih menyisakan kekhawatiran akan kemungkinan lanjutan demonstrasi jika tuntutan para pengemudi tidak segera direspons oleh pemerintah dan perusahaan platform.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved