Modal Asing Kabur dari RI Pekan Ini Capai Rp820 Miliar
Tanggal: 2 Feb 2025 14:16 wib.
Tampang.com | Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia pada pekan kelima Januari 2025 mencapai Rp820 miliar. Arus keluar ini menandakan sentimen investor asing yang cenderung menarik dana mereka dari aset keuangan dalam negeri.
Berdasarkan data transaksi per 30 Januari 2025, modal asing yang keluar terdiri dari jual neto sebesar Rp400 miliar di pasar saham. Hal ini menunjukkan adanya aksi jual oleh investor asing yang menyebabkan tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sementara itu, data setelmen hingga 30 Januari 2025 juga mencatat bahwa sepanjang tahun ini, aliran modal asing lebih banyak masuk ke instrumen Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Surat Berharga Negara (SBN). Pasar SRBI mencatat aliran masuk sebesar Rp12,93 triliun, sementara pasar SBN mengalami inflow sebesar Rp2,11 triliun.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keluarnya modal asing dari Indonesia, antara lain:
Kebijakan Suku Bunga Global
Bank sentral di beberapa negara, terutama The Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat, masih mempertahankan suku bunga tinggi guna meredam inflasi. Hal ini membuat investor lebih tertarik menanamkan modal di aset berbasis dolar AS yang dianggap lebih aman dan menguntungkan.
Sentimen Pasar yang Berubah
Investor asing cenderung menghindari risiko saat terjadi gejolak ekonomi global. Ketidakpastian di sektor ekonomi global, termasuk perlambatan ekonomi di beberapa negara besar, turut berkontribusi pada aksi jual aset di negara berkembang seperti Indonesia.
Tekanan pada Pasar Saham
Pasar saham Indonesia masih mengalami fluktuasi akibat kombinasi dari faktor eksternal dan internal. Tekanan terhadap IHSG membuat sebagian investor asing memilih menarik dananya dan mengalihkan ke pasar lain yang lebih stabil.
Aliran Modal Asing ke SRBI dan SBN, Meskipun terjadi capital outflow dalam pekan ini, Indonesia masih menarik bagi investor asing di beberapa instrumen investasi, terutama SRBI dan SBN.
Pasar SRBI mencatat inflow terbesar mencapai Rp12,93 triliun sepanjang 2025. SRBI menjadi pilihan menarik bagi investor asing karena imbal hasil yang cukup kompetitif dan risiko yang lebih rendah dibandingkan saham.
Pasar SBN juga mengalami aliran masuk modal asing sebesar Rp2,11 triliun, menunjukkan bahwa surat utang negara masih diminati meskipun ada arus keluar dari sektor saham.
Dampak terhadap Ekonomi Indonesia
Keluarnya modal asing dalam jumlah besar bisa berdampak pada nilai tukar rupiah dan stabilitas pasar keuangan. Jika tren ini berlanjut, beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
Tekanan pada Rupiah
Modal asing yang keluar dari Indonesia dapat melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Volatilitas Pasar Saham
Aksi jual investor asing dapat memicu penurunan indeks saham dalam jangka pendek.
Perubahan Strategi Investasi Pemerintah
Pemerintah dan BI kemungkinan akan menyesuaikan kebijakan moneter guna menjaga stabilitas pasar keuangan.
Meski Indonesia mengalami capital outflow sebesar Rp820 miliar dalam sepekan terakhir, investasi asing masih mengalir ke SRBI dan SBN. Pemerintah dan BI perlu terus memantau pergerakan modal asing serta menjaga stabilitas ekonomi agar dampak negatifnya bisa diminimalisir.