Sumber foto: Google

Mentan, Indonesia dalam Posisi Aman Saat Krisis Pangan Melanda Jepang hingga Malaysia

Tanggal: 21 Feb 2025 18:53 wib.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Indonesia dalam kondisi aman dari ancaman krisis pangan yang saat ini tengah melanda beberapa negara, seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina. Dengan cadangan pangan yang cukup serta sistem distribusi yang kuat, Indonesia tetap stabil meskipun negara-negara lain mengalami lonjakan harga dan kelangkaan beras.

Dalam pernyataannya, Mentan Amran menjelaskan bahwa pemerintah terus memastikan stok cadangan pangan nasional berada dalam kondisi aman. "Kami sudah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Saat ini, stok beras nasional kita cukup dan distribusi berjalan lancar," ujarnya.

Mentan menambahkan bahwa krisis pangan yang terjadi di beberapa negara Asia disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cuaca ekstrem dan gangguan rantai pasok global. Namun, Indonesia telah mengambil langkah strategis untuk menghadapi tantangan ini dengan meningkatkan produksi dalam negeri serta memperkuat sistem cadangan pangan nasional.

Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi krisis pangan, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat swasembada beras. Upaya ini dilakukan melalui peningkatan produksi di berbagai daerah, optimalisasi lahan pertanian, serta penggunaan teknologi modern dalam sektor pertanian.

"Kami sedang mempercepat program swasembada beras agar Indonesia tidak bergantung pada impor. Dengan lahan pertanian yang kita optimalkan dan inovasi di sektor pertanian, kita bisa meningkatkan produksi dalam negeri secara signifikan," jelas Mentan.

Selain itu, pemerintah juga memperkuat sinergi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memastikan pasokan beras tetap terjaga, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Langkah ini dilakukan untuk menghindari lonjakan harga dan memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat.

Sementara Indonesia dalam kondisi stabil, beberapa negara seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina saat ini menghadapi tantangan besar dalam sektor pangan. Jepang mengalami kenaikan harga beras yang signifikan akibat gangguan produksi dalam negeri, sementara Malaysia dan Filipina berjuang dengan keterbatasan stok akibat ketergantungan pada impor serta dampak fenomena cuaca El Niño.

Di Malaysia, harga beras terus melonjak karena produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi permintaan yang meningkat. Sementara itu, Filipina terpaksa meningkatkan impor untuk menutupi kekurangan pasokan domestik.

Melihat situasi ini, Indonesia terus memperkuat ketahanan pangan agar tidak mengalami hal serupa. "Kita belajar dari pengalaman negara lain. Oleh karena itu, Indonesia harus mempercepat swasembada dan tidak terlalu bergantung pada impor. Ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama," tegas Mentan Amran.

Di tengah krisis pangan yang melanda beberapa negara Asia, Indonesia tetap berada dalam posisi yang aman berkat kebijakan strategis yang diterapkan pemerintah. Dengan cadangan pangan yang mencukupi, distribusi yang stabil, serta komitmen untuk swasembada beras, Indonesia mampu menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan di dalam negeri.

Langkah-langkah antisipatif yang terus dilakukan diharapkan mampu membuat Indonesia lebih tangguh dalam menghadapi tantangan pangan global, sekaligus menjadikan negara ini sebagai contoh ketahanan pangan yang kuat di kawasan Asia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved