Mentan Amran Targetkan Produksi Beras Nasional 5 Juta Ton pada 2026, Jika Irigasi Tuntas
Tanggal: 30 Mei 2025 22:57 wib.
Jakarta, Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan peningkatan produksi beras nasional yang signifikan pada tahun 2026, mencapai 5 juta ton. Angka ini merupakan lonjakan lebih dari 66 persen dibandingkan target 2025 yang sebesar 3 juta ton. Target ambisius ini dapat tercapai dengan syarat tuntasnya sistem irigasi pada dua juta hektar lahan pertanian.
“Kalau irigasi yang dua juta hektar selesai, mudah-mudahan (naik jadi 5 juta ton). Kan saat ini target produksi berasnya 3 juta,” ucap Amran dalam acara syukuran 4 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) di Jakarta, Jumat (30/5/25).
Apabila proyek pembangunan dan normalisasi jaringan irigasi seluas 2 juta hektar yang dikerjakan bersama Kementerian Pekerjaan Umum berjalan dengan lancar, Amran memastikan akan ada peningkatan produksi beras nasional yang signifikan.
Optimisme Capai Target 2025 dan Rekor Serapan Bulog
Terkait dengan target produksi beras 3 juta ton pada 2025, Amran optimistis target tersebut dapat tercapai. Ia mengungkapkan bahwa dalam lima bulan pertama tahun ini, Indonesia sudah berhasil memproduksi 2,4 juta ton beras, atau 80,26 persen dari target. “Sekarang sudah 80 persen, tetapi masih ada waktu 7 bulan (untuk mencapai target),” kata Amran.
Bahkan, Amran yakin produksi beras bahkan akan melebihi target yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Keyakinan ini diperkuat oleh laporan real-time per Jumat, 30 Mei 2025 pukul 11.38 WIB, yang menunjukkan serapan setara beras oleh Bulog telah mencapai 2.407.863 ton, dan total stok beras nasional resmi tercatat sebesar 4.001.279 ton.
Dari total stok beras nasional 4 juta ton, sebesar 1.593.416 juta ton beras berasal dari luar negeri atau impor. Namun, capaian serapan Bulog sebesar 2.407.257 ton tersebut merupakan angka tertinggi dalam sejarah sejak lembaga itu berdiri pada tahun 1969.
Amran menyampaikan bahwa capaian tersebut tidak lepas dari gagasan besar presiden yang secara konsisten mendorong berbagai kebijakan strategis melalui penerbitan Instruksi Presiden (Inpres), mulai dari reformasi distribusi pupuk, hingga penguatan peran penyuluh pertanian. Seluruh kebijakan ini, kata Amran, diarahkan untuk memperkuat produksi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
“Saat ini Bulog telah menyewa gudang 1,4 juta ton dan sudah hampir penuh. Dulu tidak sewa saja tidak penuh,” ucap Amran, menunjukkan peningkatan kapasitas penyimpanan dan serapan beras domestik yang belum pernah terjadi sebelumnya