Sumber foto: Google

Menhub Soroti Potensi Pelabuhan Ciwandan dan Patimban Sebagai Alternatif untuk Tanggulangi Kemacetan Logistik di Priok

Tanggal: 10 Mei 2025 12:08 wib.
Tampang.com | Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, mengungkapkan bahwa Pelabuhan Ciwandan di Banten dan Pelabuhan Patimban di Subang bisa menjadi alternatif untuk mengatasi kemacetan logistik yang sering terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, meskipun wacana ini sudah mulai berkembang, keputusan untuk memindahkan sebagian aktivitas bongkar muat masih akan sangat bergantung pada lokasi pelaku usaha dan kesiapan fasilitas di pelabuhan-pelabuhan tersebut.

Dudy mengungkapkan hal ini setelah mendengarkan usulan dari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) yang menginginkan adanya pelabuhan alternatif di luar Priok untuk mengurangi kepadatan dan meningkatkan efisiensi layanan ekspor-impor.

Ciwandan dan Patimban: Alternatif yang Bisa Mengurangi Kepadatan Priok

Dudy menanggapi wacana ini dengan hati-hati. Ia menilai, meskipun Pelabuhan Ciwandan dan Patimban berpotensi menjadi solusi atas kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok, pemindahan aktivitas bongkar muat tidak bisa dipaksakan begitu saja. Lokasi pelaku usaha dan pertimbangan terkait distribusi barang serta jarak dari pabrik atau konsumen menjadi faktor utama dalam menentukan pilihan pelabuhan.

"Alternatif itu kita sediakan, ya. Kapasitas di Banten (untuk bongkar muat logistik) memungkinkan, mungkin. Kemudian Patimban nanti, mungkin, tapi kita lihat dulu lokasi para pelaku usaha yang akan menggunakan fasilitas pelabuhan itu ada di mana," kata Dudy, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (10/5/2025).

Mengurangi Kemacetan Logistik di Priok

Kemacetan di Tanjung Priok memang sudah menjadi masalah yang cukup signifikan. Terminal Priok yang telah melampaui kapasitas ideal dengan menampung lebih dari 65% kapasitas, menjadi penyebab utama kemacetan logistik yang mempengaruhi kelancaran distribusi barang.

Dudy juga menegaskan bahwa pihaknya sudah meminta kepada Pelindo sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Priok untuk memastikan agar tidak ada terminal yang melampaui kapasitas maksimal, mengingat hal ini akan berdampak langsung pada kondisi jalan dan kemacetan.

"Kami sudah melihat dampaknya. Apabila terminal menampung lebih dari kapasitas, maka kapasitas jalan tidak akan bisa mendukung," ujarnya.

Relokasi Aktivitas Bongkar Muat: Tergantung Keputusan Pelaku Usaha

Meskipun ada potensi pengalihan sebagian aktivitas bongkar muat ke Ciwandan dan Patimban, Dudy menegaskan bahwa keputusan ini tetap berada di tangan pelaku usaha. Pemerintah hanya menyediakan alternatif pelabuhan, sementara efisiensi distribusi dan akses ke fasilitas logistik menjadi hal yang akan dipertimbangkan oleh masing-masing pelaku usaha.

"Yang paling penting buat kami adalah mengatur agar kapasitas di Priok tidak over, sehingga tidak berdampak kepada jalan. Dipikirkan ke pelabuhan lain, iya. Tapi kita harus menyerahkan kepada para pelaku usaha," ujar Dudy.

Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban

Saat ini, Pelabuhan Patimban masih dalam tahap pembangunan, termasuk car terminal dan container terminal. Kemenhub berharap, begitu akses jalan dan fasilitas pelabuhan di Patimban selesai, pelaku usaha di sekitar Subang bisa mulai memanfaatkan pelabuhan tersebut sebagai alternatif untuk mendukung kelancaran distribusi barang.


Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok dapat teratasi dan distribusi barang menjadi lebih lancar, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved