Mengoptimalkan Investasi Saham dengan Metode Valuasi EV/CFO
Tanggal: 26 Jun 2024 22:22 wib.
Bisnis investasi saham bisa menjadi pilihan menarik untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun, seiring dengan berbagai metode valuasi yang ada, penting untuk dapat memilih metode yang tepat dalam menentukan kapan perusahaan yang Anda beli akan balik modal. Selain metode valuasi yang sudah familiar seperti price to earning ratio (PE Ratio) maupun price to book value (PBV), ada metode lain yang patut dicoba, yaitu EV/CFO. Metode valuasi ini dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai waktu yang dibutuhkan untuk balik modal jika seseorang mengakuisisi perusahaan tersebut.
EV/CFO merupakan metode valuasi yang membandingkan nilai enterprise (EV) dengan arus kas operasi (CFO). Dengan menggunakan rumus (Market cap + utang bank) - kas dan setara kas, didapatkannya nilai enterprise value (EV) dari suatu perusahaan. Nilai EV/CFO yang rendah menandakan seberapa cepat Anda dapat kembali modal. Jika nilai EV/CFO semakin rendah, berarti biaya modal yang digunakan investor untuk mengakuisisi perusahaan tersebut sudah bisa kembali dalam waktu yang lebih singkat. Dengan demikian, semakin rendah nilai EV/CFO maka semakin baik pula untuk berinvestasi dengan membeli saham perusahaan tersebut.
Metode EV/CFO memberikan kelebihan karena memasukkan elemen utang perusahaan, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat dibandingkan dengan metode valuasi lainnya. Sebagai contoh, ketika kita mengakuisisi perusahaan, kita akan menanggung seluruh utang perusahaan dan memegang aset lancar berupa kas yang menjadi hak kita. Melihat dari aspek arus kas operasional, informasi mengenai nilai arus kas operasional dapat ditemukan di laporan keuangan tahunan atau kuartalan. Arus kas operasional merupakan indikator yang cukup nyata untuk mengevaluasi apakah perusahaan tersebut benar-benar bisa mencatatkan penjualan atau sebaliknya.
Sebagai contoh simulasi, ketika kita melihat laporan keuangan perusahaan A dengan kapitalisasi pasar Rp 525 miliar, utang bank Rp 11 miliar, kas Rp 432 miliar, rata-rata arus kas operasional tiga tahunnya mencapai Rp 187 miliar, maka terdapat nilai EV/CFO sebesar 0,6 kali. Hal ini menunjukkan bahwa biaya modal yang digunakan investor untuk mengakuisisi perusahaan tersebut sudah bisa kembali atau terbayarkan dalam waktu enam bulan saja. Dengan demikian, metode valuasi EV/CFO dapat memberikan pandangan yang lebih akurat mengenai prediksi waktu kapan Anda akan balik modal.
Belajar lebih dalam mengenai rumus-rumus rasio di analisis fundamental saham dapat menjadi investasi yang sangat berharga. Dengan memahami metode valuasi seperti EV/CFO, Anda dapat mengoptimalkan pengambilan keputusan investasi saham Anda. Investasi saham merupakan bidang yang menarik untuk dipelajari karena dapat memberikan hasil yang cukup signifikan dalam jangka panjang. Semakin banyak pengetahuan yang Anda miliki mengenai metode valuasi saham, semakin baik pula dalam mengelola portofolio investasi Anda.