Mengenal Industri 4.0 dan Bagaimana Indonesia Menghadapinya
Tanggal: 18 Jul 2018 18:54 wib.
Saat ini pemerintah tengah memberi perhatian pada industry generasi ke-4 atau industry 4.0. bahkan Jokowi telah meresmikan roadmap yang dijadikan sebagai penentu arah rencana Indonesia untuk menghadapi industri 4.0 itu yang disebut dengan Making Indonesia 4.0
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menjelaskan maksud revolusi industri 4.0 dan tujuannya.
Airlangga mengawali yaitu sejatinya revolusi industri sebenarnya sudah dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia-Belanda yang mana pada saat itu telah menggunakan stea engine atau mesin uap.
"Kemudian revolusi industri kedua pada saat otomotif general fort mebuat line production Indonesia masih hinda-Belanda. Nah revolusi industri ketiga diawali di tahun 90-an itu dengan mulai otomatisasi dan pada watu itu terjadi globalisasi," kata Airlangga di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (4/4/2018) lalu.
Ia mengatakan globalisasi yang datang di kehidupan manusialah penyebab lahirnya digitalisasi seperti saat ini. Pada tahun 90-an dalam rapat APEC dia katakana globalisasi untuk ASEN dimulai pada tahun 2020.
"Saat ini yang namanya revolusi industri ke 4 dimulai dengan revolusi internet yang dimulai pada tahun 90-an, nah tahun 90-an belum tahu kalau internet efeknya akan seperti hari ini. Hari ini seluruh negara di dunia baru melihat apa efek dari Internet of things," kata Airlangga
selanjutnya ia menambahkan bahwa pemanfaatan Internet of things ini pertama kali dilakukan oleh Jerman dan Jerman juga lah mempopulerkan istilah industri 4.0 itu hingga seperti yang dikenal saat ini.
"Jadi industri 4.0 mengikat kepada industri di Jerman, Bapak Presiden melihat berkali-kali bahwa kita harus punya roadmap ke sana dan pada saat setelah pertemuan G20 di China, Bapak Presiden ke Alibaba dan saat itu kita sering membahas ekonomi digital dan roadmap," ujarnya .