Melonjak 300 Persen, Laba Bersih PT Amman Mineral Internasional Tbk Mencapai Rp 7,74 Triliun pada Semester I-2024
Tanggal: 5 Agu 2024 10:31 wib.
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), perusahaan tambang tembaga dan emas, berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih yang sangat signifikan pada semester I-2024. Laba bersih mereka melonjak sebesar 300 persen, mencapai 475,2 juta dollar AS atau setara dengan Rp 7,74 triliun (mengikuti kurs Rp 16.301 per dollar AS), dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 118,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,9 triliun. Pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh kenaikan penjualan tembaga yang mencapai 769,6 juta dollar AS hanya pada semester pertama tahun 2024, meningkat tajam dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 341,4 juta dollar AS.
Sementara itu, penjualan emas juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai 779 juta dollar AS pada semester I-2024, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 239 juta dollar AS. Kedua kenaikan ini turut mendongkrak penjualan bersih dari 580 juta dollar AS menjadi 1,5 miliar dollar AS.
Presiden Direktur AMMN, Alexander Ramlie, mengungkapkan bahwa kinerja keuangan perusahaan pada semester pertama tahun 2024 adalah yang tertinggi sejak AMMN mengambil alih operasi Batu Hijau. Peningkatan dalam volume penjualan tembaga dan emas, masing-masing sebesar 126 persen dan 188 persen, serta efisiensi operasional, menjadi faktor penting dalam kinerja keuangan perusahaan. Kenaikan harga emas sebesar 13 persen juga ikut mendorong kinerja perusahaan.
Bersamaan dengan pertumbuhan laba dan penjualan, beban operasional juga meningkat, naik dari 22,2 juta dollar AS menjadi 785,1 juta dollar AS. Alexander menyebutkan bahwa kinerja pada paruh pertama tahun 2024 mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Ia menekankan bahwa sejak mengambil alih Batu Hijau, operasi perusahaan telah memecahkan berbagai rekor produksi.
Pada semester I-2024, produksi konsentrat meningkat 90 persen secara tahunan, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing naik sebesar 76 persen dan 189 persen. Proyek ekspansi AMMN juga terus berjalan sesuai rencana, dan proyek smelter telah mencapai penyelesaian mekanis pada 31 Mei 2024, serta kemudian memasuki tahap komisioning segera setelahnya.
Direktur Keuangan AMMN, Arief Sidarto, menyatakan bahwa belanja modal atau capex pada semester I-2024 mencapai 867 juta dollar AS, hampir dua kali lipat dari semester I-2023. Peningkatan ini disebabkan oleh berbagai proyek ekspansi, seperti pembangunan smelter dan PMR, PLTGU, fasilitas liquefied natural gas (LNG), serta fasilitas transmisi dan distribusi (T&D).
Sebagai perusahaan tambang yang ambisius, AMMN terus berkomitmen untuk mencapai keunggulan dalam produktivitas penambangan dan kualitas produk. Dengan pertumbuhan laba yang mencengangkan pada semester I-2024, AMMN meyakinkan bahwa mereka memiliki rencana yang kuat untuk terus tumbuh dan berkembang di masa mendatang. Prospek bisnis yang cerah serta komitmen kuat dari manajemen AMMN menunjukkan bahwa perusahaan ini dapat menjadi salah satu pemain utama dalam industri pertambangan di Indonesia, serta mendorong pertumbuhan ekonomi negara.