Sumber foto: Goggle

Luhut Pandjaitan: Potensi Starlink untuk Indonesia dan Perdebatan Kontroversial

Tanggal: 7 Jun 2024 10:42 wib.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pandangannya terkait kehadiran layanan internet cepat Starlink di Indonesia. Dia menganggap bahwa dengan hadirnya Starlink, Indonesia tidak lagi perlu berinvestasi dalam membangun menara tower internet Base Transceiver Station (BTS).

Dalam sebuah acara virtual yang diselenggarakan pada tanggal 4 Juni, Luhut mengatakan bahwa kehadiran Starlink telah membawa dampak positif pada layanan kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Menurutnya, wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh layanan internet, juga dikenal sebagai "blank spot", kini dapat terjangkau dengan adanya Starlink.

Pernyataan Luhut ini juga menyiratkan bahwa dengan kemungkinan terkuranginya wilayah blank spot, komunikasi dan layanan kesehatan serta pendidikan di daerah-daerah terpencil akan semakin membaik. Bahkan, ia menyebutkan bahwa biaya yang diperlukan untuk layanan kesehatan dapat menjadi lebih murah menggunakan Starlink daripada menggunakan jasa telekomunikasi lain. Dengan adanya Starlink, layanan kesehatan di daerah terpencil juga dapat mendapatkan saran dan masukan dari dokter yang berada di pusat pelayanan kesehatan di Jakarta.

Selain itu, Luhut menegaskan bahwa kehadiran Starlink juga dimaksudkan untuk memberikan akses yang sama bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk dalam mengakses layanan internet. Namun, kedatangan Starlink juga menimbulkan kontroversi terkait isu keamanan. Aerospace engineer dan praktisi teknologi kedirgantaraan, Dr. Dipl. Ing. Lilly S. Wasitova, menyatakan bahwa India masih menolak kehadiran Starlink di negaranya dengan alasan keamanan dan kedaulatan.

Meskipun demikian, Luhut merasa optimis bahwa hadirnya Starlink dapat membawa manfaat yang besar bagi Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi ini, Indonesia dapat mengoptimalkan layanan kesehatan dan pendidikan, bahkan di daerah-daerah terpencil. Pendapat Luhut ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan akses internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Layanan internet cepat Starlink yang telah hadir di Indonesia sejak bulan sebelumnya memang memberikan harapan baru dalam meningkatkan konektivitas dan akses informasi di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh layanan internet konvensional. Dukungan terhadap adopsi teknologi ini tentu saja dapat mendukung percepatan pembangunan di berbagai sektor, terutama dalam meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan. Semoga kedepannya, adopsi teknologi seperti Starlink dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved