LPEM FEB UI: GoTo Dorong 5 Sektor Penting, Sumbang Rp392 T ke PDB 2023
Tanggal: 5 Jun 2024 17:43 wib.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Studi terbaru oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menemukan bahwa kontribusi GoTo mencapai Rp259,6 triliun hingga Rp 392 triliun terhadap PDB pada 2023.
Hasil kajian tersebut memperhitungkan nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dan mitra bisnis dalam ekosistem GoTo, termasuk mitra pengemudi dan pedagang (merchant) UMKM. Kontribusi ini tidak mencakup total nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) GoTo.
Dari kajian LPEM UI tersebut, dampak GoTo terlihat pada lima sektor penggerak PDB Indonesia pada 2023. Kelima sektor itu yakni ritel, manufaktur, makanan dan minuman, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan transportasi.
Pada sektor ritel, perdagangan grosir dan eceran, perbaikan kendaraan bermotor, dan sepeda motor (melalui bisnis inti GoTo di layanan on-demand dan e-commerce) memberikan kontribusi senilai Rp 154,7 triliun hingga Rp 175,4 triliun. Di sektor manufaktur, dampak tidak langsung kegiatan bisnis yang dilakukan oleh merchant GoTo diperkirakan mencapai Rp 17,4 triliun sampai dengan Rp 45,1 triliun.
Selain itu, sektor teknologi informasi dan komunikasi dari bisnis GoTo sebagai platform digital, diperkirakan memberikan kontribusi sebesar Rp 17,41 triliun hingga Rp 24,56 triliun. Kegiatan akomodasi, makanan, dan minuman dari layanan Go Food diperkirakan sumbangannya mencapai Rp 12,40 triliun sampai Rp 19,68 triliun.
Sementara untuk sektor transportasi dan pergudangan dari layanan on-demand dan logistik GoTo, diperkirakan memberikan kontribusi sebesar Rp 12,43 triliun hingga Rp 21,08 triliun.
Kepala LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin, menekankan bahwa GoTo secara konsisten memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun pertumbuhan PDB Indonesia melambat akibat perlambatan ekonomi global, GoTo mampu memberikan kontribusi yang kuat.
Menurut Chaikal, ekonomi Indonesia pada tahun 2023 tumbuh sebesar 5,05 persen, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang naik 5,31 persen. Hal ini sejalan dengan prediksi akibat perlambatan ekonomi global dan aktivitas domestik yang terdampak inflasi.
Pemerintah optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi pada tahun ini, yakni di angka 5,2 persen. Selama kuartal I-2024, ekonomi Indonesia naik 5,11 persen year on year (YoY). IMF, World Bank, dan OECD juga memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan angka yang berbeda-beda.
Chaikal juga menyebutkan bahwa tantangan global di tahun 2024 akan dihadapi dengan kuatnya konsumsi domestik dan belanja pemerintah. Dengan dukungan ekosistem yang luas, GoTo diharapkan dapat terus memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional.
Dari sisi lain, Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, mengungkapkan bahwa perusahaan ini terus berjuang untuk menjadi kebanggaan Indonesia. Pihaknya percaya bahwa teknologi dapat mendorong masyarakat untuk meraih masa depan yang lebih baik, terutama bila teknologi yang dikembangkan dapat memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat.
Direktur Utama GoTo juga menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan peluang dan pemberdayaan bagi jutaan mitra pengemudi dan UMKM lokal agar mereka bisa terus tumbuh dan sukses, sekaligus mendukung kemajuan ekonomi digital Indonesia. GoTo memiliki tujuan untuk membawa manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia.
Hasil kajian LPEM UI juga menunjukkan bahwa kehadiran GoTo berkontribusi pada penurunan tingkat pengangguran Indonesia secara rata-rata di tingkat kabupaten/kota sebesar 8,25 persen per tahun selama 2015-2023. Pada tahun 2023, kontribusi GoTo terhadap penurunan pengangguran terbuka setara dengan 47.083 orang.
Kontribusi GoTo terhadap pengurangan pengangguran ini lebih besar di daerah-daerah di luar Jawa, mencapai 21 persen dari total pengurangan penganguran di daerah tersebut.
Dengan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, baik dalam kontribusi pada PDB maupun penurunan tingkat pengangguran, GoTo terbukti memiliki peran yang penting dalam memperkuat perekonomian Indonesia. Masyarakat diharapkan dapat terus mendapatkan manfaat dari pertumbuhan GoTo, yang akhirnya juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Dengan terus memberikan kontribusi yang signifikan, ekosistem GoTo diyakini dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Dengan begitu, GoTo akan tetap menjadi salah satu aset penting dalam menggerakkan perekonomian nasional.