Kuartal II Akan Terjadi Banyak Impor

Tanggal: 22 Jun 2018 20:41 wib.
Tampang.com – Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia menjelaskan terkait defisitnya neraca perdagangan dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi tersebut telah memberikan dampak terhadap transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD).

“Kalau bicara transaksi berjalan dalam berbagai kesempatan kami sampaikan kuartal II itu biasanya lebih tinggi, enggak usah kaget kalua kuartal II memang banyak impor. Kalua lebih tinggi, jangan kaget karena secara umum musimannya begitu,” jelas Perry.

Naiknya deficit transaksi berjalan rupanya menunjukan tingkat ekonomi semakin baik. Hal tiu diakui oleh Perry Warjiyo.

“Kalau dari sisi tingkat defisit transaksi berjalan, meskipun naik tahun ini karena memang aktivitas ekonomi baik, tetapi masih aman,” jelasnya kembali.

Neraca perdagangan dapat diperbaiki, untuk selanjutnya BI akan mengintervensi valuta asing (valas) juga surat berharga negara (SBN). Hal itu diharapkan dapat mendoorng masuknya investor asing dan pada akhirnya defisit transaksi akan berjalan semakin aman.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 mengalami defisit sebesar USD 1,63 miliar.

Disamping defisitnya neraca perdagangan, dunia perekonomian Indonesia saat ini tengah digoncang pengaruh eksternal yakni melemahnya rupiah terhadap Dollar AS. Saat ini nilai rupiah berada di angka 14.102 per dolar AS.

Dalam upaya mencegah dampak yang lebih besar terhadap perekonomian di Indonesia, Bank Indonesia akan melakukan intervensi pasar guna menjaga rupiah tetap aman.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved