Kripto Dilirik Anak Muda, Tapi Banyak yang Tak Tahu Risikonya?
Tanggal: 8 Mei 2025 10:09 wib.
Tampang.com | Tren investasi kripto di Indonesia kembali meningkat pada 2025. Menurut Bappebti, jumlah investor aset kripto nasional sudah mencapai lebih dari 20 juta orang, dengan lebih dari separuhnya berusia di bawah 30 tahun. Tapi di balik euforia ini, masih banyak yang minim literasi dan terjebak skema berisiko tinggi.
Generasi Muda Jadi Tulang Punggung Pasar Kripto
Situs pelacak aset digital CoinGecko mencatat bahwa Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan investor muda tercepat di Asia Tenggara. Anak muda tertarik karena iming-iming profit cepat dan narasi kebebasan finansial.
“Saya mulai dari TikTok, lalu ikut komunitas Discord, semua bilang kripto itu masa depan,” kata Aldo (24), investor pemula dari Bandung.
Minim Edukasi, Banyak Terjebak Hype dan Influencer
Masalah muncul ketika keputusan investasi lebih banyak didorong oleh konten viral daripada analisis pasar. OJK menyoroti masih rendahnya pemahaman soal volatilitas, regulasi, hingga risiko kehilangan dana.
Analis kripto dari Digital Financial Institute, Fanny Rahmadi, menyebut bahwa banyak investor muda tidak siap menghadapi penurunan pasar. “Mereka pikir harga selalu naik, padahal kripto sangat fluktuatif,” jelasnya.
Perlindungan Hukum Masih Terbatas
Walaupun aset kripto sudah diawasi oleh Bappebti, masih banyak proyek kripto yang beroperasi di zona abu-abu. Kasus penipuan, rug pull, dan token tak berizin terus bermunculan. Pemerintah juga belum merumuskan sistem perlindungan dana nasabah seperti di sektor perbankan.
“Kripto bukan mainan, tapi juga belum sepenuhnya aman,” ujar dosen keuangan digital, Dr. Lintang Sari.
Perlu Pendidikan Keuangan yang Masuk ke Platform Digital
Untuk menjangkau investor muda, edukasi tak bisa hanya berbentuk seminar formal. Harus hadir di media sosial, komunitas daring, bahkan lewat game edukatif.
OJK dan komunitas kripto legal diminta lebih proaktif menyebarkan konten edukatif yang mudah diakses dan tidak membosankan.
Agar Investasi Digital Tak Jadi Bencana Generasi Muda
Investasi kripto bisa jadi peluang, tapi tanpa literasi dan regulasi yang kuat, ia berpotensi jadi jebakan massal. Edukasi, pengawasan, dan kesadaran harus tumbuh bersama.