Koperasi Digital Semakin Digemari Anak Muda, Alternatif Investasi Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Tanggal: 20 Mei 2025 21:27 wib.
Tampang.com | Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi pasar investasi, koperasi digital mulai dilirik generasi muda sebagai alternatif yang lebih aman dan transparan. Berbeda dengan koperasi konvensional, koperasi digital menawarkan kemudahan akses melalui aplikasi dan sistem pelaporan yang real time.
Gaya Baru, Prinsip Lama
Meski tetap mengusung prinsip-prinsip koperasi—yakni gotong royong dan pembagian hasil yang adil—koperasi digital tampil lebih modern. Pengguna cukup mendaftar lewat aplikasi, menyetor simpanan secara daring, dan bisa memantau pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) langsung dari smartphone.
“Dulu saya pikir koperasi itu kuno. Tapi sekarang lewat aplikasi, semua bisa transparan dan gampang diakses,” ujar seorang anggota koperasi digital di Yogyakarta.
Lebih Aman daripada Investasi Spekulatif
Tren ini muncul sebagai respons atas maraknya investasi bodong dan platform spekulatif yang merugikan masyarakat. Koperasi digital memberikan alternatif investasi yang lebih stabil karena dikelola berbasis usaha riil, seperti pertanian, UMKM, hingga layanan transportasi lokal.
Keuntungan anggota berasal dari kegiatan usaha nyata yang dijalankan bersama, bukan dari skema ponzi atau janji profit instan.
Didukung Regulasi dan Inovasi Teknologi
Kementerian Koperasi dan UKM turut mendukung digitalisasi koperasi dengan program pembinaan dan regulasi adaptif. Saat ini, ratusan koperasi telah bertransformasi menjadi koperasi digital, dengan dukungan sistem keamanan data dan transparansi transaksi.
Beberapa koperasi bahkan mulai menggunakan blockchain untuk mencatat transaksi keuangan agar tidak bisa dimanipulasi.
Generasi Muda Punya Peran Strategis
Anak muda yang lebih akrab dengan teknologi diyakini bisa menjadi motor penggerak koperasi digital. Dengan semangat kolaborasi dan minat terhadap keuangan berkelanjutan, koperasi dinilai cocok dengan nilai-nilai generasi saat ini yang cenderung menghindari gaya investasi agresif dan tidak etis.