Kolaborasi Kementan dan Kementerian Imigrasi-PAS, Napi Nusakambangan Akan Bertani dan Berternak
Tanggal: 19 Nov 2024 15:55 wib.
Pembekalan menteri di Akmil Magelang menghasilkan salah satu program kolaborasi menteri Pertanian dan Kementerian Imigrasi dan PAS. Kedua kementerian tersebut sepakat untuk mewujudkan misi menjadikan Lapas Nusakambangan sebagai sentra pangan.
Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (PAS) bersinergi untuk mewujudkan program kolaborasi yang bertujuan untuk memanfaatkan lahan yang ada di Lapas Nusakambangan untuk kegiatan pertanian dan peternakan. Program kolaborasi ini diinisiasi setelah pembekalan menteri di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Lapas Nusakambangan memiliki lahan yang luas sehingga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai tempat usaha pertanian dan peternakan. Dalam pembekalan menteri di Akmil Magelang, terungkap bahwa potensi lahan di Lapas Nusakambangan bisa dimaksimalkan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Hal ini sejalan dengan visi Kementerian Pertanian untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, aman, bergizi, dan merata.
Melalui kolaborasi antara Kementan dan Kementerian Imigrasi-PAS, napi-napi di Lapas Nusakambangan akan diberdayakan untuk bertani dan beternak. Mereka akan diberikan pelatihan dan pendampingan agar mampu mengelola lahan pertanian dan peternakan secara mandiri. Diharapkan dengan adanya program ini, Lapas Nusakambangan bisa menjadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi para narapidana dan juga membantu dalam memasok kebutuhan pangan di sekitar wilayah tersebut.
Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga akan melibatkan pihak swasta dan instansi terkait guna mendukung pengembangan pertanian dan peternakan di Lapas Nusakambangan. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal baik bagi para narapidana maupun masyarakat sekitar.
Selain itu, kolaborasi ini juga akan memberikan dampak positif dalam membentuk pola pikir dan keterampilan baru bagi para narapidana. Dengan terlibat dalam kegiatan pertanian dan peternakan, para narapidana akan memiliki kesempatan untuk belajar, berkembang, serta merasa bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi para narapidana untuk dapat berkontribusi positif setelah mereka menjalani masa hukuman.
Dengan adanya program kolaborasi antara Kementan dan Kementerian Imigrasi-PAS ini, diharapkan Lapas Nusakambangan dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam memanfaatkan potensi lahan yang ada untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu, program ini juga dapat menjadi contoh bagi lembaga-l embaga pemasyarakatan di berbagai wilayah di Indonesia untuk mengembangkan program serupa guna mendukung pangan nasional.
Kolaborasi antara Kementan dan Kementerian Imigrasi-PAS dalam memanfaatkan lahan di Lapas Nusakambangan untuk kegiatan pertanian dan peternakan merupakan langkah yang sangat positif dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan program ini diharapkan dapat menjadikan Lapas Nusakambangan sebagai sentra pangan yang mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi para narapidana dan sekitar wilayah tersebut.
Sebagai penutup, kolaborasi ini merupakan contoh nyata dari sinergi antara berbagai sektor pemerintah dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang nyata bagi para narapidana dan masyarakat sekitar Lapas Nusakambangan.