Sumber foto: google

Kimia Farma Membukukan Kerugian Sebesar Rp1,82 Triliun Sepanjang 2023

Tanggal: 5 Jun 2024 05:10 wib.
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatatkan kerugian sebesar Rp1,82 triliun pada tahun 2023. Direktur Utama KAEF, David Utama, menyatakan bahwa lonjakan beban usaha terutama berasal dari anak usaha perusahaan, PT Kimia Farma Apotek (KFA), yang mengalami peningkatan hingga 35,53 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp4,66 triliun.

Selanjutnya, terdapat dugaan pelanggaran integritas dalam penyediaan data laporan keuangan KFA pada periode 2021-2022.

"Saat ini manajemen KAEF sedang melakukan investigasi lebih lanjut terhadap dugaan tersebut melalui pihak independen. Kondisi ini mengakibatkan kerugian KAEF secara konsolidasi pada tahun 2023 mencapai Rp1,82 triliun," demikian pernyataan resmi Direktur Utama KAEF, David Utama, yang dikeluarkan pada Jumat (31/5).

Di sisi lain, KAEF mencatatkan pertumbuhan penjualan sepanjang 2023 menjadi Rp9,96 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 7,93 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp9,23 triliun.

David menyampaikan bahwa perusahaan fokus pada pembenahan internal melalui operational excellence dan reorientasi bisnis sepanjang tahun 2023.

"Pada tahun 2023, Kimia Farma berhasil mempertahankan pertumbuhan penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa Kimia Farma memiliki dasar bisnis yang kuat dan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan," ujar David.

David juga menyatakan bahwa perusahaan akan terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan kinerja KFA. Ke depannya, perusahaan akan melakukan perbaikan dalam hal kualitas persediaan dan pengelolaan arus kas di Kimia Farma Apotek.

David optimistis bahwa upaya pembenahan internal ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja dan dasar bisnis perusahaan pada tahun mendatang.

"Kami yakin bahwa melalui pembenahan di tahun 2023, Kimia Farma akan memiliki dasar yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan. Strategi pertumbuhan berkelanjutan akan dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu tahap pertama adalah operational excellence untuk mencapai profitabilitas, tahap kedua adalah penguatan finansial untuk meraih potensi yang dimiliki KAEF, dan tahap ketiga adalah menjadi ekosistem kesehatan Indonesia melalui strategi digital," pungkas David.

Dari segi kinerja keuangan, Kimia Farma berhasil mencapai pertumbuhan penjualan yang positif di tahun 2023, meskipun terdapat kerugian yang signifikan pada akhir tahun. Namun, hal ini tidak mengurangi optimisme perusahaan terhadap potensi pertumbuhan di masa mendatang. Melalui langkah-langkah perbaikan yang dijalankan, perusahaan berharap dapat memperbaiki fundamental bisnisnya serta meningkatkan kinerja keuangan pada tahun-tahun yang akan datang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved