Kerjasama Dagang RI dengan Tunisia dan Maroko
Tanggal: 25 Jun 2018 08:54 wib.
Tampang.com – Dalam upaya meningkatkan perdagangan negara Indonesia, Kementrian Perdagangan yang dipimpin oleh Enggartiasto Lukita berupaya untuk terus menggarap pasar potensial di kawasan Afrika. Wilayah yang menjadi target sasaran adalah kawasan Afrika Utara.
“Afrika merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia dan Kemendag berkomitmen untuk menggarap pasar tersebut dengan maksimal. Tunisia dan Moroko diharapkan dapat menjadi hub bagi produk Indoensia di kawasan Afrika, khususnya Afrika bagian Utara dan Uni Eropa,” jelas Enggar.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini Tunisia telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa sejak 2008. Hal itu menyebabkan tarif bea masuk Tunisia ke Eropa menjadi 0 persen.
“ Hal ini dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mengekspor produknya ke Eropa melalui Tunisia. Dengan demikian, produk kita akan menjadi lebih kompetitif,” jelasnya kembali.
Misi dagang yang ditargetkan masuk ke Tunisia diikuti oleh 21 pelaku bisnis dari 11 perusahaan dan lembaga berbagai sektor usaha. Disamping itu, misi dagang yang dijalankan ke Maroko diikuti sebanyak 35 pelaku usaha dari 18 perusahaan dan pemerintah daerah Sumatra Barat.
Adapun sektor usaha yang ikut terlibat dalam perdagangan tersebut adalah minyak kelapa sawit, kelapa, kakao, kopi, makanan dan minuman, rempah – rempah (pala, lada , cengkeh),peralatan medis, perhiasan, furniture. Bahan bangunan, produk – produk militer, ban , dan karet.