Kepergian Murdaya Poo, Sosok Visioner di Balik Kemajuan Industri Mal Indonesia
Tanggal: 7 Apr 2025 18:31 wib.
Tampang.com | Kabar duka menyelimuti dunia bisnis Indonesia. Pengusaha senior Murdaya Widyawimarta Poo meninggal dunia setelah dua tahun berjuang melawan kanker. Kepergiannya menjadi kehilangan besar, khususnya bagi industri pusat perbelanjaan Tanah Air, di mana ia dikenal sebagai tokoh yang punya pengaruh besar dalam pengembangan konsep mal modern di Indonesia.
APPBI: Pemikiran Murdaya Jadi Warisan Berharga
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian Murdaya Poo. Ia menyebut almarhum sebagai salah satu tokoh penting yang pemikirannya akan terus menjadi acuan dalam memajukan industri pusat perbelanjaan di Indonesia.
"Wawasan dan pemikiran almarhum Pak Murdaya Poo akan selalu menjadi salah satu acuan bagi perkembangan serta kemajuan industri usaha pusat perbelanjaan di Indonesia," ujar Alphonzus, Senin (7/4/2025).
Pondok Indah Mall dan Jejak Inovasi di Dunia Ritel
Salah satu warisan terbesar Murdaya di dunia ritel adalah Pondok Indah Mall (PIM). Mal ini bukan hanya menjadi ikon belanja di Jakarta, tapi juga contoh sukses pengelolaan pusat perbelanjaan modern. Tak hanya dikenal di dalam negeri, PIM bahkan kerap menjadi referensi bagi pengelola mal di negara tetangga.
Keberhasilan PIM tidak lepas dari visi Murdaya yang selalu menekankan inovasi, kenyamanan, serta pengalaman berbelanja yang menyatu dengan gaya hidup masyarakat urban.
Lebih dari Mal, Jejak Bisnisnya Menembus Banyak Sektor
Murdaya Poo bukan hanya dikenal lewat bisnis pusat perbelanjaan. Ia adalah pendiri Central Cipta Murdaya (CCM), grup usaha yang berinvestasi dalam berbagai sektor, mulai dari teknik, teknologi informasi, minyak sawit, hingga kayu lapis.
Ia juga memiliki Jakarta International Expo (JIExpo), salah satu kawasan konvensi dan pameran terbesar di ibu kota yang menjadi pusat berbagai event nasional dan internasional.
Berjuang Melawan Kanker, Wafat di Singapura
Murdaya diketahui telah berjuang melawan penyakit kanker selama dua tahun terakhir. Ia meninggal dunia di Singapura. Ucapan belasungkawa juga datang dari berbagai pihak, termasuk DPD Walubi Jakarta, yang mengenang Murdaya sebagai tokoh umat Buddha yang berdedikasi.
“Sabbe Sankhara Anicca. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Murdaya Widyawimarta Poo. Semoga amal kebaikan mendiang mengkondisikan terlahir di alam bahagia,” tulis akun resmi @walubi.jakarta.
Warisan Pemikiran dan Semangat Kewirausahaan
Kisah hidup Murdaya Poo adalah contoh nyata semangat perjuangan. Dari masa muda sebagai penjual koran, hingga menjadi salah satu pengusaha berpengaruh di Indonesia yang masuk dalam jajaran orang terkaya versi Forbes.
Kepergiannya meninggalkan duka, tapi juga inspirasi. Ia bukan hanya membangun gedung dan perusahaan, tapi juga mewariskan cara pandang dan visi jangka panjang terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.
Semoga jejak kebaikan dan pemikiran beliau terus menjadi suluh bagi generasi pengusaha selanjutnya.