Sumber foto: Google

Kemungkinan BI Akan Pangkas Suku Bunga Lebih Cepat dari The Fed?

Tanggal: 19 Jul 2024 16:27 wib.
Bank Indonesia (BI) masih belum mengumumkan peluang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate lebih cepat dari proyeksi awal pada akhir kuartal IV/2024. Namun, pasar melihat ada potensi Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan Fed Fund Rate (FFR) lebih cepat dari perkiraan semula, yakni dari Desember 2024 menjadi September 2024. Pandangan optimis pun disuarakan oleh Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), David Sumual, yang mengatakan bahwa Indonesia mungkin dapat mengambil langkah lebih awal dalam pemangkasan suku bunga BI Rate.

Menurut David, dipengaruhi oleh kondisi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, Indonesia berpotensi untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih awal jika kedua indikator tersebut memungkinkan. Namun, dia juga menambahkan bahwa BI kemungkinan akan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan tersebut, mengingat masih tingginya risiko arus modal keluar serta minimnya katalis di dalam negeri, termasuk kondisi ekspor komoditas yang stagnan. 

David juga menyoroti dampak dari konflik di Timur Tengah beberapa waktu lalu, dimana investor asing menarik modal mereka keluar dari Indonesia. Meskipun situasinya mulai membaik, jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang masuk masih terbatas. 

Pihak BI terlihat berusaha untuk menarik modal asing ke dalam negeri melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang memiliki imbal hasil lebih kompetitif daripada SBN. Per 15 Juli 2024, total nilai SRBI mencapai Rp775,45 triliun, dengan kepemilikan nonresiden mencapai Rp220,35 triliun atau sekitar 28,42% dari total outstanding. 

David mengemukakan bahwa jika BI memutuskan untuk memangkas suku bunga lebih dulu, hal ini berpotensi mempengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah di pasar. Sementara itu, Gubernur BI tidak mengubah rencana penurunan suku bunga acuan pada kuartal IV/2024.

Menurut Perry, bersama dengan dewan gubernur BI, mereka akan terus memantau kondisi FFR, US Treasury, serta kinerja dolar AS. Meskipun demikian, ia mengungkapkan bahwa kemungkinan arah penurunan BI Rate akan tetap pada kuartal IV/2024, sementara FFR mungkin akan turun lebih awal. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada Rabu (17/7/2024).

Menurut pandangan David Sumual, Indonesia memiliki peluang untuk melakukan pemangkasan suku bunga BI Rate lebih awal, terutama jika kondisi inflasi dan nilai tukar rupiah memungkinkan. Namun, hal ini perlu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap risiko arus modal keluar serta kondisi ekspor yang belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Meskipun demikian, upaya BI untuk menarik modal asing melalui instrumen SRBI dinilai mampu mendukung aliran modal asing ke dalam negeri. Dengan demikian, kemungkinan pemangkasan suku bunga BI Rate lebih awal tampaknya masih menjadi opsi yang diperhatikan oleh pihak terkait.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved