Sumber foto: google

Kemenperin Siapkan Insentif untuk Industri Pengolahan Rumput Laut

Tanggal: 26 Jun 2024 07:44 wib.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang giat menyiapkan serangkaian insentif untuk mendukung pengembangan industri pengolahan rumput laut di dalam negeri. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan berbagai insentif untuk mendorong pertumbuhan industri ini. Salah satu program yang sedang disiapkan adalah restrukturisasi mesin.

Menurut Putu, saat ini Kemenperin tengah merumuskan payung hukum untuk mengintegrasikan industri pengolahan rumput laut ke dalam program restrukturisasi Kemenperin. "Program restrukturisasi mesin bagi industri pengolahan rumput laut, sekarang sudah masuk ke harmonisasi Peraturan Menteri Perindustrian," ungkap Putu.

Putu juga menegaskan bahwa peraturan tersebut akan mengatur kuota penggantian mesin di industri ini, termasuk juga skala industri yang layak menerima program restrukturisasi. Kemenperin telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk program restrukturisasi mesin industri makanan dan minuman secara keseluruhan pada tahun 2024. Meskipun belum dijelaskan seberapa besarnya alokasi yang akan diberikan untuk industri pengolahan rumput laut.

Selain restrukturisasi, Putu juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan insentif nonfiskal lainnya dengan merangsang daerah-daerah potensial untuk dibentuk sebagai kawasan industri. Hal ini akan mencakup industri pengolahan rumput laut sebagai salah satu industri penunjang di kawasan tersebut. "Kita juga memiliki tugas insentifnya nonfiskal yaitu memfasilitasi kawasan-kawasan yang saat ini belum terwujudkan dengan alasan industri pengolahan rumput laut merupakan unit yang unik," tambah Putu.

Proses pembentukan kawasan industri yang akan menjadi tempat bagi industri pengolahan rumput laut dan industri lainnya, masih dalam tahap diskusi dengan pemerintah setempat. "Proses ini sedang kita jalani agar kawasan industri tersebut dapat mendorong kemudahan dan perkembangan industri-industri seperti ini," terang Putu.

Menurut Putu, berdasarkan data The Global Seaweed dalam riset New and Emerging Market Report pada tahun 2023, terdapat pangsa pasar yang besar untuk produk turunan rumput laut, dengan nilai sebesar USD 11,8 miliar atau setara dengan Rp 193,2 triliun (kurs Rp 16.373) pada tahun 2030 mendatang.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan telah memastikan bahwa rencana hilirisasi rumput laut menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) di era Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Luhut menyatakan bahwa hilirisasi rumput laut akan menciptakan lapangan kerja sebanyak 1 juta orang. Ia meyakini bahwa langkah ini akan berdampak positif pada ekonomi Indonesia. "Apakah PSN hilirisasi rumput laut di era Prabowo? Gampang itu nanti kita dampingin, ya strategis lah, kan menciptakan lapangan kerja jutaan gitu ya," ujar Luhut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved