Kemenhub Tegur Garuda Terkait Insiden Pesawat Calon Haji
Tanggal: 21 Mei 2024 20:08 wib.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memberikan teguran kepada PT Garuda Indonesia Tbk menyusul insiden pesawat GA-1105 yang mengangkut ratusan calon jemaah haji di kloter lima embarkasi Makassar yang mengeluarkan percikan api. Insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan penerbangan Haji, yang menjadikannya sebagai perhatian serius bagi pihak berwenang.
Mochamad Mauludin, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, menyatakan bahwa pihaknya bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan inspeksi pada pesawat Boeing 747-400 (ER-TRV) yang terlibat dalam insiden tersebut. Pemeriksaan lebih lanjut ini dilakukan untuk menjamin keamanan penerbangan Haji ke depan.
"Teguran telah diberikan oleh Kementerian Perhubungan kepada Garuda untuk memastikan kesiapan pesawat dan operasionalnya dalam mendukung penerbangan Haji tahun 2024 serta berkoordinasi dengan pihak lessor," ungkap Mauludin dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI.
Surat teguran tersebut telah dikirimkan dalam Surat Teguran Nomor AU.402/2/21/DJPU.DKPPU-2024 tertanggal 17 Mei 2024. Kemenhub juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dari Garuda Indonesia saat melayani penerbangan Haji dan berkoordinasi dengan KNKT.
Pesawat GA-1105 yang mengangkut calon jemaah haji kloter lima Embarkasi Makassar mengalami kendala berupa asap keluar dari sayap pesawat sesaat setelah lepas landas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada Rabu, 15 Mei. Insiden tersebut terekam dalam video yang beredar di media sosial, memperlihatkan pesawat Garuda yang mengangkut 450 jemaah tiba-tiba mengeluarkan percikan api saat hendak lepas landas.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan bahwa pesawat tersebut telah melakukan prosedur Return to Base (RTB) untuk kembali ke bandara asal setelah pesawat lepas landas.
Keputusan RTB ini diambil oleh Pilot in Command (PIC) setelah mempertimbangkan kendala pada mesin pesawat yang mengalami percikan api. Setelah mendarat, para penumpang diberangkatkan kembali dengan pesawat pengganti, B747-412 registrasi ER-TRV.
"Percikan api pada mesin pesawat masih dalam tahap investigasi lebih lanjut," jelas Irfan sambil menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh seluruh penumpang pesawat, termasuk calon jemaah haji, serta kepada Kementerian Agama selaku penyelenggara haji.
Kemenhub dan KNKT diharapkan dapat mengawasi proses investigasi lebih lanjut terkait insiden ini. Mereka juga diharapkan dapat meningkatkan kerjasama untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan, terutama terkait dengan penerbangan Haji di masa depan. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak akan kembali terulang, khususnya saat mengangkut calon jemaah haji yang membutuhkan keamanan dan kenyamanan ekstra selama perjalanan mereka menuju tanah suci. Menjaga keselamatan penerbangan Haji adalah suatu tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian dan kecermatan.