Kejutan dari China: Potong Suku Bunga Acuan Jangka Pendek untuk Dorong Ekonomi
Tanggal: 23 Jul 2024 11:33 wib.
Pasar Keuangan China Kembali Dikejutkan dengan Kebijakan Kebijakan Moneter PBOC yang Agresif
Pada Senin (22/7) lalu, bank sentral China, Bank Rakyat China (PBOC), membuat kejutan bagi pasar keuangan dengan mengumumkan pemotongan suku bunga acuan jangka pendek utama dan suku bunga pinjaman. Langkah ini diambil demi mendukung upaya genjotan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Menurut laporan dari Reuters, PBOC mengumumkan pemangkasan suku bunga repo terbalik tujuh hari dari 1,8 persen menjadi 1,7 persen. Selain itu, mekanisme operasi pasar terbuka juga ditingkatkan. Tidak hanya itu, PBOC juga memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan pinjaman dengan margin yang sama pada penetapan bulanan. Suku bunga acuan pinjaman (LPR) satu tahun diturunkan menjadi 3,35 persen dari sebelumnya 3,45 persen, sementara LPR lima tahun diturunkan menjadi 3,85 persen dari 3,95 persen.
Larry Hu, kepala ekonom Tiongkok di Macquarie, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga yang dilakukan PBOC adalah langkah yang tak terduga, kemungkinan karena perlambatan tajam dalam momentum pertumbuhan pada kuartal kedua, serta seruan untuk 'mencapai target pertumbuhan tahun ini' pada sidang pleno ketiga. Hal ini juga tercermin dari pertemuan para pemimpin tertinggi Tiongkok untuk rapat pleno yang biasanya diadakan kira-kira setiap lima tahun.
Dalam periode terkini, China menghadapi berbagai tantangan ekonomi, seperti deflasi yang hampir terjadi, krisis properti yang berkepanjangan, lonjakan utang, sentimen konsumen dan bisnis yang melambat, serta ketegangan perdagangan global. Para pemimpin global, termasuk China, semakin waspada terhadap dominasi ekspor China.
Terkait pemangkasan suku bunga ini, Ju Wang, kepala strategi valuta asing & suku bunga di BNP Paribas Tiongkok Raya, mengatakan bahwa meningkatnya ekspektasi terhadap Federal Reserve untuk memangkas suku bunga memberi ruang bagi PBOC untuk melonggarkan kebijakan moneternya.
Kantor berita resmi Xinhua juga mengutip sumber anonim yang dekat dengan PBOC yang menyatakan bahwa pemotongan suku bunga ini menunjukkan tekad PBOC dalam memperkuat pemulihan ekonomi dan menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi yang dihadapi saat ini.
Tak lama setelah pemotongan suku bunga dilakukan, nilai tukar Yuan Tiongkok turun ke level terendah hampir dua minggu di 7,2750 per dolar AS sebelum mengalami sedikit pemulihan. Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah Tiongkok juga turun, yang ditandai dengan turunnya imbal hasil obligasi 10 tahun dan 30 tahun sebanyak 3 basis poin.