Sumber foto: harianjogja.com

Kedatangan Investor Asing dan Potensi Investasi di Bidang Energi Bersih di Indonesia

Tanggal: 16 Okt 2024 09:15 wib.
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa Indonesia akan kembali kedatangan dua investor asal Korea Selatan dan China hingga akhir tahun 2024. Kedua investor ini diharapkan akan menanamkan investasi dalam bidang energi bersih, khususnya untuk pabrik baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), dengan perkiraan total nilai mencapai hampir Rp80 triliun.

Menurut Rosan, pembicaraan dengan dua perusahaan asal Korea dan China sudah memasuki tahap akhir. Dia optimistis bahwa dalam waktu satu sampai dua bulan, negosiasi tersebut akan mencapai kesepakatan final. Investasi yang dijanjikan oleh kedua perusahaan ini sangat signifikan, yaitu sekitar Rp80 triliun. Hal ini merupakan kabar baik bagi industri energi bersih di Indonesia, karena akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan dampak positif pada sektor investasi di Tanah Air.

Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan bahwa kedua perusahaan ini juga akan bekerja sama dengan perusahaan pelat merah PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yang sedang aktif melakukan ekspansi di sektor tambang mineral. Kolaborasi antara investor asing dan perusahaan BUMN ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif bagi sektor industri di Indonesia.

Rosan juga menyatakan bahwa investasi ini sejalan dengan komitmen global dalam pengembangan energi bersih. Hal ini juga menjadi respons terhadap tren permintaan global terhadap ekosistem industri hijau di Indonesia. Di akhirnya, hal ini dapat memberikan efek positif pada peningkatan investasi dan pembangunan industri yang berkelanjutan di Indonesia.

Adanya investasi dalam sektor energi bersih dan EV ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mencapai target investasi. Hingga September 2024, realisasi investasi di Indonesia telah mencapai Rp1.261,4 triliun, yang setara dengan 76,45% dari target pemerintah sebesar Rp1.650 triliun hingga akhir tahun ini. Mayoritas investasi masih didominasi oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatan yang mencapai Rp178 triliun atau setara dengan 14,11% dari total investasi.

Investasi di sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi turut memberikan kontribusi signifikan, dengan nilai mencapai Rp147,2 triliun, diikuti oleh sektor pertambangan sebesar Rp132,5 triliun. Namun, investasi dalam ekosistem EV baru masih terhitung kecil, yakni hanya sebesar Rp6,86 triliun. Inilah latar belakang pentingnya kedatangan investor asing yang menanamkan investasi besar dalam pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik.

Dengan potensi investasi sebesar Rp80 triliun dari investor asing, Indonesia dapat memperkuat posisinya dalam peta investasi global. Kehadiran investor asing, terutama dalam sektor energi bersih, akan memberikan dorongan besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon di Tanah Air.

Seiring dengan komitmen global untuk melakukan transisi ke energi bersih, investasi ini dapat menjadi awal yang baik bagi Indonesia dalam memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri energi bersih di kawasan Asia Tenggara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved