Kebijakan Baru Pemerintah: Penjualan Barang Bersubsidi Akan Disalurkan Lewat Koperasi Desa Merah Putih
Tanggal: 26 Mei 2025 22:55 wib.
Jakarta – Pemerintah Indonesia berencana untuk mengarahkan penjualan seluruh barang bersubsidi melalui Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Kebijakan ini diungkapkan oleh Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).
“Pemerintah mengarahkan seluruh barang bersubsidi ke Koperasi Desa Merah Putih seperti gas, pupuk, dan lainnya,” ujar Budi Arie, menandai langkah strategis pemerintah dalam optimalisasi penyaluran subsidi dan pemberdayaan ekonomi desa.
Menurut Menkop Budi Arie, implementasi kebijakan ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dengan berbagai kementerian/lembaga lain, serta pihak swasta. “Tentu tidak bisa berjalan sendiri, perlu kolaborasi dengan banyak pihak seperti gerai simpan pinjam yang sudah besar, (bisa kerja sama dengan) BUMN, bahkan pihak swasta,” tutur Budi Arie, menekankan pentingnya ekosistem yang terintegrasi.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Kopdes Merah Putih, turut memperkuat pernyataan ini. Zulhas menyebut bahwa Kopdes Merah Putih dipersiapkan untuk menjadi agen penyalur pupuk, elpiji, hingga sembilan bahan pokok (sembako).
Hal itu disampaikan dalam rapat pembentukan Kopdes Merah Putih yang dipimpin Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2025). Dalam rapat tersebut, Zulhas mengundang Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara Dony Oskaria, hingga para direktur utama BUMN untuk meminta dukungan penuh terhadap program Kopdes Merah Putih.
“Dan semua itu rupanya setelah saya pelajari urusannya dengan BUMN kita. Kemudian, perintah Bapak Presiden, (Kopdes) akan menjadi agen pupuk, agen gas (elpiji), semua (berkaitan) BUMN juga,” ujar Zulhas usai rapat, mengindikasikan bahwa BUMN akan memainkan peran sentral dalam mendukung operasional Kopdes.
Selain pupuk dan elpiji, Kopdes Merah Putih, kata Zulhas, juga dipersiapkan menjadi agen sembako. “Kemudian agen sembako, minyak goreng nanti, kemudian gula, ini ada Bulog dan ID Food, BUMN juga,” kata Zulhas. Ini akan menjadikan Kopdes sebagai jembatan distribusi yang komprehensif di tingkat desa.
Mantan Menteri Perdagangan itu menegaskan, “Oleh karena itu, kata kuncinya keberpihakan BUMN kepada kopdes akan sangat menentukan ini berhasil apa tidak.” Pernyataan Zulhas ini menekankan pentingnya dukungan dan sinergi dari seluruh BUMN yang terkait dengan distribusi barang-barang bersubsidi dan kebutuhan pokok.
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penyaluran barang bersubsidi, memastikan barang sampai ke tangan masyarakat yang berhak, serta memberdayakan ekonomi desa melalui koperasi sebagai tulang punggung distribusi di tingkat lokal.