Sumber foto: Google

Jokowi Raih Dua Komitmen Investasi UEA, Pusat Keuangan IKN dan Nikel.

Tanggal: 21 Jul 2024 21:01 wib.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengungkapkan dua hal penting yang menjadi pembahasan dengan Kepala Negara Uni Emirat Arab (UEA) dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan alias MBZ di Qasr Al Watan pada Rabu, 16 Juli lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia dan UEA sepakat untuk membangun distrik keuangan atau pusat keuangan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memajukan sektor keuangan dan investasi di Indonesia.

Selain itu, kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam pengembangan komoditas tambang nikel, mulai dari sektor pertambangan hingga produksi kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). 

Menurut Jokowi, pembahasan dengan UEA hanya mencakup dua hal penting, yakni mengenai pembangunan pusat keuangan di IKN dan kerja sama terkait nikel dari hulu ke hilir. Jokowi menjelaskan hal ini kepada para wartawan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (19/7), menunjukkan transparansi dan komitmen pemerintah Indonesia dalam memajukan sektor ekonomi.

Dalam konteks pembangunan pusat keuangan, Jokowi menyebut bahwa telah ada kesepakatan untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Otorita IKN dan Dubai International Financial Center (DIFC). Hal ini menegaskan langkah konkret dalam mengawali pembangunan pusat keuangan tersebut.

Jokowi juga menyoroti pentingnya pembahasan teknis mengenai pembangunan pusat keuangan dan pengelolaan sistem investasi yang akan dijalankan. Proses rekrutmen dan birokrasi terkait dengan pengoperasian pusat keuangan juga menjadi fokus pembahasan antara Indonesia dan UEA.

Lebih lanjut, kedua negara juga mendiskusikan upaya untuk menarik investasi dari Dubai ke pusat keuangan IKN. Hal ini menandakan keseriusan dan optimisme dalam memajukan sektor keuangan di Indonesia.

Dalam hal pengelolaan komoditas nikel, Jokowi menegaskan bahwa UEA telah menunjukkan niat kerja sama untuk pengembangan nikel di Indonesia secara menyeluruh. Kerja sama ini akan melibatkan berbagai aspek, mulai dari pertambangan hingga pengolahan bijih nikel di smelter hidrometalurgi high pressure acid leach (HPAL).

Dengan adanya kerja sama ini, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya alamnya secara optimal untuk mendukung industri kendaraan listrik. Melalui smelter HPAL, nikel kadar rendah akan diolah menjadi bahan baku prekursor dan katoda baterai kendaraan listrik. Rencana kerja sama ini juga mencakup upaya untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik di Indonesia.

Jokowi juga menyinggung bahwa saat ini terdapat negara-negara lain yang menjadi target dekat bagi Indonesia. Dengan langkah-langkah konkret yang diambil, Jokowi optimis bahwa Indonesia dapat menguasai pasar kendaraan listrik dengan penguasaan 80-85% dari pasar EV dunia.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved