Job Fair 2025: Harapan dan Tantangan Pencari Kerja Usia 35 Tahun ke Atas
Tanggal: 23 Mei 2025 09:29 wib.
Tampang.com | Job Fair 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pencari kerja berusia 35 tahun ke atas. Salah satu peserta, Gilang, 40 tahun dari Jakarta Timur, masih terus berjuang mendapatkan pekerjaan setelah kontrak kerjanya sebagai tenaga outsourcing di bidang teknologi informasi tidak diperpanjang akhir tahun lalu.
Sejak awal 2025, Gilang aktif mengunjungi berbagai job fair untuk mencari lowongan yang sesuai dengan keahliannya, baik di bidang IT maupun pergudangan. Namun, hingga kini ia belum mendapat panggilan wawancara dari perusahaan manapun. “Saya melamar di stan Roti O bagian pergudangan dan beberapa tempat lain. Persaingan semakin ketat, apalagi tanpa koneksi dalam perusahaan,” ujarnya saat ditemui di lokasi Job Fair, Kamis (22/5/2025).
Gilang berharap pemerintah dapat menghapus batas usia pelamar kerja agar kesempatan bagi pencari kerja senior semakin terbuka. Ia mencontohkan warga Jepang yang masih bekerja aktif di usia lanjut. Meski belum berkeluarga, Gilang menanggung kebutuhan kedua orang tuanya dan selama ini mengandalkan penghasilan sebagai pengemudi ojek online yang tidak menentu. “Saya ingin dapat pekerjaan tetap, bukan lagi bergantung pada ojol,” ungkapnya.
Job Fair 2025 berlangsung selama dua hari, Kamis-Jumat (22-23 Mei 2025) di halaman Gedung Kemenaker, Jakarta Selatan, dengan total 53.107 lowongan kerja yang tersedia, terdiri dari 18.478 secara offline, 34.629 secara online, dan 135 khusus untuk penyandang disabilitas.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan, acara ini dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti walk-in interview, talk show, layanan informasi ketenagakerjaan, konseling karier, serta TKM Expo yang menampilkan produk wirausaha binaan Kemenaker. Ratusan pegawai Pengantar Kerja juga siap memberikan konsultasi langsung kepada pencari kerja.
“Manfaatkan seluruh fasilitas yang ada dan doakan agar kami bisa menggelar acara seperti ini lebih sering dengan partisipasi perusahaan yang lebih banyak,” kata Yassierli.
Lebih jauh, Menaker mengajak para pencari kerja memanfaatkan program pelatihan yang disediakan di lebih dari 300 Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia. Fokus utama saat ini adalah pengembangan kewirausahaan serta peningkatan kompetensi melalui berbagai jalur, tak harus melalui pendidikan formal. “Industri sekarang mencari kompetensi. Gunakan teknologi dan bangun portofolio sebanyak mungkin,” tambahnya.
Job Fair ini menjadi cermin bahwa pencari kerja berusia di atas 35 tahun masih menghadapi berbagai kendala, termasuk batasan usia dan minimnya jaringan, namun pemerintah terus berupaya menyediakan solusi melalui pelatihan dan pembukaan kesempatan kerja yang lebih inklusif.