Jelang Akhir Tahun Harga Gabah Petani Alami Kenaikan
Tanggal: 4 Nov 2017 18:11 wib.
Tampang.com – Menuju akhir tahun 2017, harga beras dan gabah mengalami kenaikan tipis di tingkat hulu atau di tingkat petani. Beras juga mencatatkan kenaikan tipis di semua kualitas, baik, Premium,Medium, ataupun beras kualitas rendah.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan, Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani yang pada september menujukkan harga Rp. 4.655/kilogram naik menjadi Rp.4.791 per kilogram atau 2,91 persen pada Oktober. Sementara Gabah Kering Giling (GKG) menujukkan harga Rp. 5.502/kilogram naik menjadi Rp. 5.532/kilogram atau naik 0.53 persen.
Di tingkat penggilingan, GKP juga mengalami kenaikan 2,98 persen sementara GKG 0,55 persen. Harga GKG pada September tercatat Rp. 4.744/kilogram lantas naik menjadi Rp. 4.885/kilogram pada bulan berikutnya. Demikian pula dengan GKG yang semula Rp. 5.590/kilogram naik menjadi Rp. 5.621/kilogram.
Beras pun demikian, kualitas Premium tercatat mengalami kenaikan harga 0,34 persen. Baras kulaitas rendah naik 1,86 persen. Kenaikan tajam ada pada beras Medium yang merupakan beras konsumsi terbanyak, yakni 2,03 persen.
Tren kenaikan ini diperkirakan masih akan berlangsung sampai akhir tahun. Meski demikian, menurut kepala BPS Suhariyanto kenaikan ini bisa saja disebabkan karena akhir tahun memasuki musim tanam serta lewatnya musim panen. “Sesuatu yang biasa, biasanya November dan Desember juga naik,” katanya.
Suhariyanto mengatakan, bahwa harga diperkirakan normal kembali selepas panen pertama antara periode Januari hingga Februari tahun depan.
Menurut Alumnus Universitas Indonesia ini, kenaikan beras masih tergolong sangat tipis dengan andilnya terhadap inflasi sebesar 0,04 persen. Pergerakan harga beras yang cukup signifikan masih terjadi di beras kualitas medium.
Meski demikian, jika melihat tren yang terjadi sejak Januari awal tahun lalu, upaya-upaya pemerintah telah berhasil menekan fluktuasi harga beras di pasaran. Menurut Suhariyanto, kenaikan ini tidak akan mengganggu. “Stabilisasi sudah dilakukan pemerintah, ini naik tapi tetap terkendali,” ungkapnya.