Infrastruktur Megah di Kota, Desa Tertinggal Terus! Ketimpangan Ekonomi Kian Menganga
Tanggal: 16 Mei 2025 20:02 wib.
Tampang.com | Pemerintah gencar membangun infrastruktur di berbagai wilayah, dari jalan tol hingga bandara. Namun, di balik kemegahan proyek-proyek tersebut, ketimpangan antara kota besar dan daerah pedesaan justru semakin tajam. Banyak desa yang masih tertinggal dalam akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Desa Masih Bergelut dengan Keterbatasan
Di sejumlah daerah luar Jawa, warga desa masih kesulitan mendapatkan layanan dasar seperti air bersih, listrik stabil, dan internet. Akses jalan juga masih banyak yang berupa tanah merah dan berlumpur saat hujan.
“Pembangunan itu ada, tapi berhenti di kabupaten. Masuk ke desa, kondisinya tetap memprihatinkan,” ungkap Suriadi, kepala desa di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Dana Desa Belum Optimal, Banyak Tersendat di Administrasi
Meski pemerintah mengucurkan Dana Desa setiap tahun, penggunaannya kerap terkendala oleh tumpukan birokrasi dan minimnya kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa. Tak sedikit program yang mandek atau tidak tepat sasaran.
“Masalahnya bukan hanya dana, tapi juga siapa yang mengelola dan bagaimana mereka diawasi,” jelas Nirmala Widjaja, peneliti kebijakan publik dari Pusat Studi Pembangunan Daerah.
Ekonomi Lokal Jalan di Tempat
Sementara kota-kota besar tumbuh dengan pertumbuhan ekonomi dua digit, desa-desa masih bergantung pada pertanian tradisional dan akses pasar yang terbatas. Ketimpangan ini menciptakan arus urbanisasi yang terus meningkat, meninggalkan desa semakin kosong dan minim produktivitas.
“Petani di desa tak punya akses pupuk murah atau harga jual yang adil. Sementara di kota, perdagangan dan jasa berkembang pesat,” kata Nirmala.
Solusi: Pembangunan Harus Berbasis Kebutuhan Rakyat Daerah
Para pakar menilai perlu adanya pendekatan pembangunan yang tidak sentralistik. Pemerintah pusat harus melibatkan masyarakat desa dalam menyusun prioritas pembangunan, bukan sekadar mendistribusikan dana tanpa arah yang jelas.
“Keadilan pembangunan hanya bisa tercapai kalau masyarakat di daerah diberi ruang menentukan masa depan mereka sendiri,” tegas Nirmala.
Pembangunan Sejati Harus Menyentuh Pinggiran
Membangun tol dan gedung tinggi memang simbol kemajuan. Tapi membangun jalan desa, memperkuat koperasi, dan menghadirkan guru dan dokter di pelosok adalah wujud kemajuan yang sesungguhnya—karena menyentuh kehidupan rakyat secara nyata.