Sumber foto: Google

Inflasi Terkendali, Namun Apa Dampaknya Terhadap Daya Beli Masyarakat Indonesia?

Tanggal: 10 Mei 2025 12:00 wib.
Tampang.com | Pengendalian inflasi selalu menjadi prioritas utama dalam kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia. Setelah beberapa tahun mengalami lonjakan harga barang, pemerintah berhasil menurunkan laju inflasi hingga mencapai angka yang lebih stabil pada 2024. Namun, meskipun inflasi terkendali, dampaknya terhadap daya beli masyarakat Indonesia masih tetap menjadi masalah yang perlu diatasi.

Inflasi Terkendali, Namun Harga Masih Tinggi
Pada awal tahun 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka inflasi tahunan Indonesia berada di bawah target pemerintah, yaitu 3,2%. Namun, meskipun inflasi terkendali, harga barang kebutuhan pokok masih tetap tinggi. Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah, terus tertekan.

“Inflasi yang terkendali memang bagus dari sisi stabilitas ekonomi, tetapi pada kenyataannya, harga barang masih tinggi dan ini sangat mempengaruhi daya beli masyarakat,” ujar Faisal, seorang pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia.

Kenaikan Harga Barang Pokok
Beberapa barang pokok, seperti bahan bakar, sembako, dan barang konsumsi lainnya, terus mengalami kenaikan harga meskipun inflasi secara keseluruhan terkendali. Kenaikan harga ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk biaya logistik yang tinggi dan ketergantungan pada impor bahan pangan.

“Inflasi yang terkendali belum tentu berarti harga barang murah. Kita masih mengalami tekanan harga dari sektor impor dan distribusi yang menyebabkan barang-barang kebutuhan pokok tetap mahal,” jelas Faisal.

Daya Beli Masyarakat Menurun
Menurunnya daya beli masyarakat Indonesia telah terlihat jelas, terutama pada lapisan menengah ke bawah. Berdasarkan data BPS, konsumsi rumah tangga yang merupakan pendorong utama perekonomian, tumbuh melambat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin kesulitan dalam membeli barang-barang sehari-hari.

“Banyak keluarga yang kini harus lebih selektif dalam membeli barang. Barang-barang yang dulu bisa dibeli dengan mudah, sekarang harus dipertimbangkan dengan matang,” kata Budi, seorang warga Jakarta yang merasakan dampak dari kenaikan harga barang pokok.

Pemerintah Berupaya Menekan Kenaikan Harga
Untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah Indonesia berusaha mengeluarkan berbagai kebijakan yang bertujuan menekan kenaikan harga, antara lain dengan meningkatkan produksi dalam negeri dan memperbaiki rantai pasok. Namun, kebijakan ini tidak serta merta dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Pemerintah memang sudah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menstabilkan harga, tetapi prosesnya memerlukan waktu. Ketergantungan kita pada impor masih besar, dan ini menjadi kendala besar dalam pengendalian harga,” tambah Faisal.

Kebijakan Subsidi dan Bantuan Sosial
Pemerintah juga memperkenalkan berbagai bentuk subsidi dan bantuan sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak inflasi. Program seperti bantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi bahan bakar diharapkan dapat meringankan beban masyarakat.

“Subsidi dan bantuan sosial memang memberikan sedikit kelegaan, tetapi ini hanya solusi sementara. Daya beli masyarakat yang terus menurun tetap harus diatasi dengan solusi jangka panjang,” ujar Budi.

Tantangan Meningkatkan Daya Beli Masyarakat
Meningkatkan daya beli masyarakat Indonesia bukanlah tugas yang mudah. Pemerintah harus menghadapi tantangan besar, termasuk pengelolaan inflasi yang berkelanjutan, distribusi yang lebih efisien, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Untuk meningkatkan daya beli, kita harus memperbaiki sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat, seperti pertanian, perikanan, dan industri domestik,” ujar Faisal.

Peran Sektor Swasta dalam Mengatasi Krisis
Selain pemerintah, sektor swasta juga memainkan peran penting dalam pengendalian harga dan meningkatkan daya beli masyarakat. Perusahaan-perusahaan besar dapat berkontribusi dengan memastikan harga barang tetap stabil melalui efisiensi dalam rantai pasokan dan produksi.

“Perusahaan juga harus lebih memperhatikan daya beli konsumen. Menjaga harga tetap wajar sambil memastikan kualitas produk adalah kunci untuk mengatasi krisis daya beli ini,” kata Faisal.

Masa Depan Ekonomi Indonesia: Menjaga Stabilitas dan Daya Beli
Ke depannya, pemerintah Indonesia harus terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi dengan pengendalian inflasi yang efektif. Namun, hal ini harus diimbangi dengan kebijakan yang bisa meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya mereka yang berada di lapisan ekonomi menengah ke bawah.

“Inflasi yang terkendali adalah hal yang baik, tetapi menjaga daya beli masyarakat adalah tantangan yang lebih besar. Diperlukan kebijakan yang lebih berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tegas Faisal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved