Inflasi Meroket, Dompet Masyarakat Makin Tipis, Bagaimana Mengatasinya?
Tanggal: 17 Mei 2025 14:39 wib.
Tampang.com | Inflasi di Indonesia terus menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan sepanjang beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga kebutuhan pokok dan energi membuat daya beli masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah, semakin tergerus. Ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kemampuan keluarga menutupi kebutuhan sehari-hari.
Kenaikan Harga Barang Pokok Jadi Beban Berat
Harga beras, minyak goreng, dan gas elpiji tercatat naik drastis. Menurut survei Badan Pusat Statistik, inflasi mencapai 5,7% tahun ini, jauh di atas target pemerintah. Masyarakat kecil merasakan langsung dampaknya karena pengeluaran untuk bahan makanan menyentuh porsi terbesar dalam pengeluaran bulanan mereka.
“Inflasi bukan hanya angka, tapi realita berat yang dirasakan oleh keluarga kami,” ujar Sari, seorang ibu rumah tangga di Solo.
Upah Tak Seimbang dengan Kenaikan Harga
Sayangnya, kenaikan upah rata-rata tidak mengikuti laju inflasi. Banyak pekerja dengan penghasilan tetap semakin sulit memenuhi kebutuhan dasar. Hal ini memicu penurunan konsumsi yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.
“Daya beli menurun berarti konsumsi melemah, dan ini bisa memperlambat ekonomi,” jelas Arief Santoso, ekonom dari Universitas Gadjah Mada.
Kebijakan Moneter dan Fiskal Diuji Ketangguhannya
Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan untuk meredam inflasi, namun efeknya baru terlihat dalam jangka menengah. Pemerintah juga menyiapkan program subsidi dan bantuan sosial, tetapi belum cukup untuk mengimbangi tekanan harga.
“Kebijakan harus lebih terintegrasi dan tepat sasaran agar inflasi tidak makin membebani masyarakat kecil,” tegas Arief.
Solusi: Reformasi Subsidi dan Diversifikasi Ekonomi
Para ahli menekankan pentingnya reformasi kebijakan subsidi agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan distorsi pasar. Selain itu, diversifikasi sektor ekonomi harus didorong agar ketergantungan pada bahan pokok tertentu tidak terlalu besar.
“Peningkatan produktivitas pertanian dan manufaktur bisa jadi kunci untuk menstabilkan harga,” tambah Arief.
Inflasi Bukan Sekadar Masalah Harga, Tapi Kesejahteraan Rakyat
Jika tidak diantisipasi dengan baik, inflasi tinggi dapat memperlebar kesenjangan sosial dan mengancam stabilitas ekonomi nasional. Pemerintah harus cepat bertindak agar roda ekonomi tetap berjalan tanpa membebani masyarakat kecil.