Inflasi Melambung, Daya Beli Masyarakat Tertekan! Apa Langkah Bank Indonesia?
Tanggal: 17 Mei 2025 14:38 wib.
Tampang.com | Inflasi yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama golongan berpendapatan rendah dan menengah. Harga kebutuhan pokok yang merangkak naik secara signifikan menggerus daya beli dan memengaruhi pola konsumsi sehari-hari.
Tekanan Inflasi dan Dampaknya pada Konsumen
Harga barang dan jasa yang melonjak menyebabkan beban ekonomi semakin berat bagi keluarga-keluarga. “Harga minyak goreng, beras, dan listrik naik tajam, membuat kami harus mengurangi pengeluaran lain,” ungkap Rina, ibu rumah tangga di Surabaya.
Kebijakan Bank Indonesia untuk Meredam Inflasi
Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan sebagai salah satu upaya menekan inflasi. Namun, kebijakan ini juga berdampak pada kenaikan biaya kredit yang harus diwaspadai oleh pelaku usaha dan konsumen.
“Menjaga keseimbangan antara menekan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi adalah tantangan utama,” jelas Andi Wijaya, ekonom dari Universitas Indonesia.
Faktor Penyebab Inflasi
Selain faktor global seperti kenaikan harga energi, inflasi juga dipengaruhi oleh distribusi logistik yang masih terganggu serta permintaan yang meningkat pasca pandemi.
Solusi Jangka Panjang
Perbaikan rantai pasok dan diversifikasi sumber energi dianggap krusial untuk menekan inflasi secara berkelanjutan. Selain itu, pemerintah diharapkan memperkuat perlindungan sosial bagi kelompok rentan.
“Pendekatan holistik perlu dilakukan agar inflasi tidak semakin membebani masyarakat,” tegas Andi.
Inflasi, Isu Sentral yang Harus Dikelola Bersama
Jika tidak diantisipasi dengan baik, inflasi tinggi dapat memicu ketidakstabilan sosial dan ekonomi. Oleh sebab itu, sinergi antara Bank Indonesia, pemerintah, dan sektor swasta menjadi sangat penting.