Sumber foto: iStock

Inflasi Juni Diprediksi Naik Akibat Kenaikan Harga Cabai & Biaya Sekolah Anak

Tanggal: 30 Jun 2024 21:17 wib.
Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan akan kembali mengalami inflasi pada bulan Juni 2024 setelah sebelumnya mencatat deflasi pada bulan Mei 2024. Proyeksi kenaikan ini dipicu oleh biaya sekolah anak dan melonjaknya harga cabai.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan akan merilis data inflasi Juni 2024 pada Senin (1/7/2024). Konsensus pasar yang dihimpun oleh CNBC Indonesia dari 10 institusi berbeda memperkirakan bahwa inflasi Juni 2024 diperkirakan akan mencapai 0,07% dibanding bulan sebelumnya (bulan ke bulan/mtm).

Prediksi lainnya menyebutkan bahwa inflasi secara tahunan diperkirakan akan menurun menjadi 2,74% (year on year/yoy) pada Juni 2024, dengan inflasi inti yang diproyeksikan berada pada angka 1,97% yoy.

Sebagai catatan, IHK mengalami penurunan atau deflasi sebesar 0,03% (mtm) pada Mei 2024, dengan inflasi secara tahunan mencapai 2,84%.

Kepala ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menjelaskan bahwa salah satu penyebab inflasi pada bulan Juni adalah kenaikan harga cabai rawit. "Beberapa harga komoditas pangan tetap mencatat deflasi seperti beras, bawang merah, daging, dan ayam," ungkap Andry kepada CNBC Indonesia.

Dilihat secara historis, inflasi pada bulan Juni biasanya cukup tinggi karena merupakan periode persiapan ajaran baru untuk Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Dalam lima tahun terakhir, tingkat inflasi pada bulan Juni rata-rata mencapai 0,26% (mtm).

Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) menunjukkan bahwa rata-rata harga cabai rawit merah mencapai Rp 56.107 per kilogram pada Juni 2024, atau mengalami kenaikan sebesar 6,8%. Sementara itu, harga beras mengalami penurunan sebesar 0,5% pada bulan Juni 2024 dan mencapai Rp 15.335 per kilogram.

Adanya kenaikan harga cabai dan biaya sekolah anak ini memang dapat memberikan dampak signifikan terhadap inflasi pada bulan Juni. Terlebih lagi, kenaikan harga cabai juga dapat mempengaruhi harga dari produk-produk makanan dan minuman yang mengandung cabai sebagai bahan baku utamanya. Diperkirakan bahwa hal ini juga dapat berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat serta daya beli mereka, yang pada akhirnya dapat turut memengaruhi laju inflasi secara keseluruhan. Selain itu, biaya sekolah anak yang cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya juga menjadi faktor penting dalam penghitungan tingkat inflasi, mengingat biaya pendidikan merupakan salah satu komponen utama dalam indeks harga konsumen.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved