Indonesia Tak Lagi Impor, Harga Beras Dunia Anjlok: Ini Penjelasan Perpadi
Tanggal: 17 Mei 2025 13:42 wib.
Tampang.com | Keputusan Indonesia untuk tidak mengimpor beras konsumsi tahun ini ternyata berdampak besar terhadap dinamika pasar global. Ketua Umum DPP Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso, mengungkap bahwa langkah ini menjadi salah satu faktor utama penyebab turunnya harga beras dunia dalam beberapa bulan terakhir.
Sutarto menjelaskan bahwa negara-negara eksportir beras seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan India selama ini sangat memperhatikan pergerakan negara-negara importir besar seperti Indonesia dan Filipina. “Selama ini Indonesia selalu dilihat sebagai negara pengimpor, terutama saat terjadi gangguan iklim atau ketidakstabilan produksi dalam negeri. Ketika Indonesia dan Filipina sama-sama mengumumkan impor, harga beras dunia biasanya melonjak,” ujar Sutarto di Jakarta Selatan, Jumat (16/5/2025).
Namun, tahun ini Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan impor beras konsumsi. Keputusan ini berdampak signifikan terhadap ekspektasi pasar global, sehingga tekanan permintaan global pun menurun. Alhasil, harga beras dari negara-negara eksportir utama mengalami koreksi tajam.
Menurut Sutarto, pasar beras dunia sebagian besar digerakkan oleh dinamika Asia Tenggara dan Asia Selatan. Ketika Indonesia dan Filipina tidak melakukan impor dalam waktu bersamaan, suplai menjadi berlimpah, dan harga cenderung jatuh. “Begitu Indonesia menyatakan tidak impor, apalagi kalau Filipina juga tidak, harga langsung anjlok,” tegas mantan Dirut Perum Bulog tersebut.
Turunnya harga beras dunia semakin terasa sejak April 2025. Data menunjukkan bahwa harga ekspor beras dari India—yang sebelumnya membatasi ekspor sejak 2022—turun ke level terendah dalam hampir dua tahun, setelah kebijakan pembatasan dicabut. Harga beras dari Thailand juga jatuh ke titik terendah dalam tiga tahun, sementara Vietnam mencatat penurunan terendah dalam hampir lima tahun terakhir.
Sejumlah analis dan pelaku industri memperkirakan bahwa harga beras dunia akan tetap rendah hingga akhir 2025, mengingat masih stabilnya pasokan dan minimnya permintaan besar dari negara-negara importir utama.