Indonesia Bersiap Ekspor 27.000 Ton Jagung pada Pertengahan Juni 2025
Tanggal: 30 Mei 2025 22:58 wib.
Jakarta, Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa Indonesia siap mengekspor 27.000 ton jagung pada pertengahan Juni 2025. Pengumuman ini disampaikan Amran dalam acara syukuran 4 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) di Jakarta, Jumat (30/5/2025).
“Yang sudah terlapor itu, 27 ribu ton jagung siap diekspor,” ucap Amran.
Amran menyampaikan bahwa terdapat tiga daerah yang berencana mengekspor jagung pada Juni 2025. Namun, baru satu daerah yang melaporkan kuantitas ekspornya sebesar 27.000 ton, sementara dua daerah lainnya masih belum melaporkan volume jagung yang akan diekspor.
Potensi Ekspor Kelapa dan Prioritas Kedaulatan Pangan
Selain jagung, Indonesia juga akan mendongkrak pemasukan dari ekspor kelapa. Amran menekankan bahwa kelapa memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia, sebab tidak banyak negara yang bisa menumbuhkan kelapa secara optimal.
Saat ini, kata Amran, terdapat kenaikan harga kelapa yang signifikan, dari Rp 1.000 per biji menjadi Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per biji, bahkan sudah menyentuh Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per kilogram.
“Intinya adalah bagaimana menyejahterakan rakyat, bagaimana menjaga kedaulatan pangan kita, kemudian berikutnya baru ekspor,” ucap Amran, menegaskan prioritas pemerintah untuk menjamin ketersediaan pangan domestik sebelum melakukan ekspor.
Dengan demikian, selain kesiapan mengekspor beras sebanyak 24.000 ton ke Malaysia, Indonesia juga membuka peluang untuk melakukan ekspor jagung, menandai diversifikasi komoditas pangan yang menjadi fokus pemerintah.
Sebagai dukungan terhadap sektor pertanian, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri panen raya jagung secara serentak di lahan seluas 56.000 hektare di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada awal Juni 2025, menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan nasional