Sumber foto: google

Indonesia Berpotensi Mengalami Krisis Kelaparan, 45 Juta Warga Terimbas

Tanggal: 26 Jun 2024 15:55 wib.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi krisis kelaparan di Indonesia jika produksi pangan dalam negeri tidak meningkat. Potensi krisis kelaparan tersebut diperkirakan dapat berdampak pada 7-16 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 281.603.800 jiwa, atau sekitar 19 hingga 45 juta orang.

Menurut Amran, ada 59 negara di dunia yang berpotensi mengalami kelaparan, sementara 10 negara lainnya sudah mengalami kondisi kelaparan. Hal ini menjadi perhatian serius karena menyangkut keselamatan pangan penduduk dunia. Pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional Tahun 2024, ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 970 juta orang yang mengalami kelaparan di beberapa negara, seperti Kongo, Nigeria, Sudan, Afganistan, dan negara-negara lainya.

Amran juga menyatakan bahwa, kondisi kelaparan saat ini menempatkan Indonesia dalam kategori rawan dan rentan terhadap krisis kelaparan dengan persentase sebesar 7-16 persen. Untuk mengantisipasi hal ini, Amran menekankan pentingnya peningkatan produksi pangan dalam negeri, terutama beras, dalam kurun waktu tiga bulan ke depan. Kementerian Pertanian telah menyiapkan tiga program unggulan, yaitu program pompanisasi sawah, optimalisasi lahan pertanian, dan program padi gogo.

Dalam rangka menggenjot produksi pangan, Kementerian Pertanian telah mendistribusikan sekitar 24 ribu unit pompa ke wilayah pertanian dan menyiapkan 46 ribu unit pompa untuk didistribusikan ke berbagai daerah. Amran menegaskan bahwa pembagian pompa tersebut harus diutamakan untuk wilayah-wilayah yang masih memiliki ketersediaan air yang cukup, agar dapat memaksimalkan manfaat dari program pompanisasi.

Amran juga menekankan bahwa kelancaran program-program Kementan tidak akan tercapai tanpa adanya kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah. Oleh karena itu, ia memberikan instruksi kepada para pemimpin daerah untuk turun langsung dalam mengamankan komoditas pangan di wilayah masing-masing.

Tidak hanya menjadi perhatian Menteri Pertanian, Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masalah kelaparan di Indonesia. Ia memperingatkan bahwa pada tahun 2050, diperkirakan akan terjadi kelaparan berat serta kekurangan air pada sekitar 50 juta petani. Hal ini disebabkan oleh gelombang panas yang diprediksi akan terus meningkat dalam lima tahun ke depan.

Sebagai upaya mengantisipasi masalah tersebut, Presiden Jokowi memberikan tugas kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memasang sekitar 20 ribu pompa dalam kurun waktu tiga bulan, terutama di daerah-daerah sentra produksi pangan, khususnya beras. Pompa-pompa tersebut diharapkan dapat membantu penyediaan air untuk mengairi sawah-sawah petani sehingga produksi pangan tidak terganggu oleh kurangnya pasokan air.

Hal ini menunjukkan bahwa masalah kelaparan bukan hanya menjadi isu dalam skala nasional, tetapi juga menjadi kekhawatiran global ditengah meningkatnya suhu dan krisis air. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan dan akses air bagi petani menjadi sangat penting untuk mencegah potensi krisis kelaparan yang dapat melanda jutaan penduduk Indonesia. Dibutuhkan kerja sama semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk menjaga ketahanan pangan dan menghadapi ancaman kelaparan di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved