Sumber foto: Google

Indonesia Akan Stop Impor Beras Hingga Gula Konsumsi Pada 2025

Tanggal: 11 Des 2024 06:12 wib.
Seusai mengikuti Rapat Koordinasi Terbatas tentang Penetapan Neraca Komoditas Pangan 2025 di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (9/12/2024). Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengungkapkan Indonesia menargetkan untuk tidak lagi mengimpor sejumlah komoditas pangan seperti garam konsumsi, gula konsumsi, beras konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak pada 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mencapai kedaulatan pangan di dalam negeri.

Pada era globalisasi ini, Indonesia telah lama bergantung pada impor pangan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Namun, dengan adanya kebijakan ini, pemerintah bertekad untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mendorong peningkatan produksi pangan di dalam negeri.

Garam konsumsi menjadi salah satu komoditas pangan yang menjadi perhatian pemerintah. Indonesia, yang dikenal sebagai negara maritim, seharusnya mampu memproduksi garam secara mandiri. Namun, impor garam masih terjadi dalam skala yang cukup besar. Dengan berhenti melakukan impor garam, Indonesia berusaha untuk mengoptimalkan sumber daya alamnya dan menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan garam dalam negeri.

Selain garam, gula konsumsi juga menjadi fokus dalam upaya menghentikan impor pangan. Indonesia yang memiliki banyak lahan pertanian seharusnya dapat memproduksi gula secara mandiri. Dengan menghentikan impor gula, pemerintah berharap dapat mendorong petani gula dalam negeri untuk meningkatkan produksi dan kualitas gula. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor secara keseluruhan demi mendukung perekonomian dalam negeri.

Beras, sebagai komoditas pangan utama di Indonesia, juga menjadi sorotan dalam kebijakan ini. Meskipun Indonesia merupakan salah satu produsen beras terbesar di dunia, namun impor beras masih sering terjadi terutama saat produksi dalam negeri tidak mencukupi. Dengan target untuk menghentikan impor beras pada 2025, pemerintah akan fokus pada peningkatan produksi beras dalam negeri serta peningkatan kualitas dan efisiensi dalam rantai pasok beras.

Selain komoditas konsumsi, jagung untuk pakan ternak juga menjadi perhatian dalam rencana untuk menghentikan impor pangan. Jagung merupakan pakan utama bagi sektor peternakan di Indonesia. Dengan mengurangi ketergantungan pada impor jagung, pemerintah berharap dapat mendukung petani jagung dalam negeri serta menciptakan ketahanan pangan nasional.

Upaya untuk menghentikan impor pangan ini tentu tidak akan mudah dilakukan. Pemerintah perlu melakukan berbagai langkah strategis agar target ini dapat tercapai. Hal ini meliputi peningkatan produktivitas pertanian, pemanfaatan teknologi pertanian yang canggih, dukungan finansial kepada petani, serta perbaikan infrastruktur pertanian.

Dengan menghentikan impor komoditas pangan seperti garam konsumsi, gula konsumsi, beras konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak pada 2025, Indonesia menunjukkan komitmen dan tekadnya dalam mencapai kedaulatan pangan. Langkah ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, mengurangi ketergantungan pada impor pangan, serta menciptakan ketahanan pangan nasional yang kokoh.

Demikianlah rencana Indonesia untuk menghentikan impor pangan pada 2025, sebuah langkah ambisius yang jika berhasil akan membawa dampak positif bagi ketahanan pangan dan perekonomian Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved