IHSG Sepekan Naik 0,48% Jadi 7.195
Tanggal: 24 Nov 2024 10:15 wib.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan selama seminggu terakhir. Pada periode 18—22 November 2024, IHSG menguat 0,48%, mencapai level 7.195,565 dari 7.161,258 pada pekan sebelumnya.
Menurut informasi yang diperoleh dari laman resmi BEI pada Sabtu (23/11/2024), kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan sebanyak 0,08%, menjadi Rp12.053 triliun dari Rp12.063 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian di Bursa juga mengalami penurunan signifikan sebesar 13,80%, yaitu turun menjadi 1,10 juta kali transaksi dari 1,28 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Selain itu, selama seminggu tersebut, nilai transaksi harian di Bursa juga mengalami penurunan yang cukup besar, yakni sebesar 19,17%, menjadi Rp9,93 triliun dari Rp12,28 triliun pada pekan sebelumnya. Hal ini merupakan indikasi terjadinya perubahan besar dalam aktivitas perdagangan di pasar modal.
Tidak hanya itu, volume transaksi harian di Bursa juga mengalami penurunan yang signifikan sebesar 37,82%, yaitu turun menjadi 19,89 miliar lembar saham dari 31,99 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan adanya pergeseran dalam aktivitas perdagangan saham di pasar modal selama seminggu terakhir.
Adapun dalam hal pergerakan investor asing, hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp353,68 miliar dan sepanjang tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp25,46 triliun. Pergerakan ini memberikan gambaran tentang aktivitas investasi asing di pasar modal Indonesia.
Dari data yang dipaparkan, terlihat bahwa meskipun IHSG mengalami kenaikan, namun terdapat penurunan signifikan pada frekuensi, nilai, dan volume transaksi harian, serta perubahan dalam aktivitas investasi asing. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia mengalami perubahan dinamis yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar dan pengamat ekonomi. Diperlukan analisis yang mendalam untuk memahami faktor-faktor apa yang mungkin menjadi penyebab dari perubahan-perubahan tersebut, agar langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan pasar modal di Indonesia.