IHSG Sepekan Anjlok 0,84% di Level 7.694
Tanggal: 26 Okt 2024 15:33 wib.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan selama seminggu perdagangan terakhir. Penurunan ini juga berdampak pada data perdagangan lainnya di pasar modal Indonesia.
Berdasarkan data periode 21—25 Oktober 2024, terdapat peningkatan rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 16,96% menjadi 27,31 miliar lembar saham dari 23,35 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan saham meningkat selama periode tersebut.
Selain itu, nilai transaksi harian Bursa juga mengalami peningkatan sebesar 9,49% menjadi Rp11,96 triliun dari Rp10,92 triliun pada pekan sebelumnya. Demikian pula, frekuensi transaksi harian Bursa mencatat kenaikan sebesar 9,04% menjadi 1,372 juta kali transaksi dari 1,258 juta kali transaksi pekan sebelumnya.
IHSG mengalami penurunan sebesar 0,84% selama seminggu tersebut, berada pada level 7.694,660 dari 7.760,060 pada pekan sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan dalam nilai IHSG dalam waktu yang relatif singkat.
Kapitalisasi pasar Bursa juga mengalami penurunan sebesar 0,61% menjadi Rp12.888 triliun dari Rp12.967 triliun pada pekan sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan adanya tekanan jual yang cukup signifikan di pasar modal.
Selama seminggu tersebut, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp617,11 miliar. Sementara sepanjang tahun 2024, investor asing memperlihatkan nilai beli bersih sebesar Rp40,9 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing masih aktif dalam pasar modal Indonesia meski terdapat tekanan jual yang mengakibatkan penurunan IHSG.
Pada Rabu 23 Oktober 2024, BEI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2024 secara hybrid yang dihadiri oleh 93 Pemegang Saham atau 100% dari jumlah pemegang saham pemilik hak suara. Agenda RUPSLB yang disetujui oleh Pemegang Saham antara lain Pelaksanaan Rencana Kerja Pembaruan Sistem Perdagangan dan Sistem Terdampak, serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan Tahun Buku 2025. RUPSLB ini merupakan wadah bagi para pemegang saham untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan perusahaan.
Dengan penurunan IHSG dan data perdagangan lainnya yang di atas, diperlukan langkah-langkah strategis dan kebijakan yang tepat guna mengatasi tekanan jual di pasar modal. Peran investor asing dan kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan pasar modal juga menjadi kunci dalam menghadapi kondisi pasar yang sedang tidak stabil. Meningkatnya volume dan nilai transaksi harian Bursa menunjukkan bahwa pelaku pasar masih aktif, namun perlu adanya langkah-langkah yang bersifat proaktif untuk menjaga kestabilan pasar modal di masa yang akan datang.