IHSG Pekan Depan Rawan Koreksi Lanjutan, Cek Saham Berikut
Tanggal: 23 Sep 2024 05:35 wib.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami pelemahan di pekan depan. Investor harus siap untuk menyambut rilis jumlah uang beredar M2 yang diproyeksikan akan meningkat seiring dengan pertumbuhan kredit. Secara teknikal, IHSG membentuk death cross dalam indikator Stochastic RSI yang berada di area jenuh beli atau overbought.
Menurut riset Phintraco Sekuritas yang dirilis pada Minggu (22/9/2024), IHSG juga membentuk pola Bearish Engulfing yang mengindikasikan bearish reversal. Oleh karena itu, mereka memperkirakan IHSG akan menguji MA20 di level psikologis 7.700 pada perdagangan awal pekan.
Pertumbuhan jumlah uang beredar (M2 Money Supply) bulan Agustus 2024 akan dirilis pada Senin (23/9). Sebelumnya, pertumbuhan M2 tercatat sebesar 7.4% year-on-year (yoy), yang dipengaruhi oleh pertumbuhan penyaluran kredit.
Phintraco menilai pertumbuhan jumlah uang beredar pada Agustus 2024 tetap stabil seiring dengan pertumbuhan kredit pada Agustus 2024 yang terjaga tumbuh double digit sebesar 11,4% yoy.
Dari luar negeri, pelaku pasar akan mengamati rilis data S&P Global Composite PMI Amerika Serikat periode September 2024.
Data tersebut dapat mengukur kondisi manufaktur dan sektor jasa di Amerika Serikat untuk menilai apakah kebijakan penurunan Fed Funds Rate (FFR) dapat berlanjut pada bulan November mendatang.
Phintraco memproyeksikan bahwa PMI ini diperkirakan akan turun ke level 53 disebabkan ekspektasi penurunan dari sisi jasa yang diperkirakan sebesar 54, sementara sisi manufaktur diperkirakan akan sedikit tumbuh di level 48.
Sementara itu, dari Eropa, investor akan mengamati data Euro Area HCOB Composite PMI Flash bulan September 2024 yang diperkirakan akan stagnan di level 51. Berbeda dengan AS, komponen PMI jasa diperkirakan akan sedikit meningkat di level 53, sedangkan PMI Manufaktur diperkirakan masih dalam zona kontraksi di level 45.6.
Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan pada Senin (23/9) meliputi MBMA, PGAS, JSMR, AKRA, MEDC, dan PTBA. Pasar modal Indonesia diprediksi akan mengalami tekanan jual pada pekan depan seiring dengan sentimen global yang belum jelas. Investor diharapkan mewaspadai perubahan-perubahan yang terjadi dan melakukan analisis mendalam terhadap saham-saham potensial.