Sumber foto: Google

IHSG Menguat ke 7.141, Pasar Saham Indonesia Bangkit di Tengah Tekanan Bursa Asia

Tanggal: 20 Mei 2025 22:21 wib.
Tampang.com | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan, Senin (19/5/2025), dengan catatan positif. IHSG naik 34,56 poin atau 0,49 persen ke level 7.141,09 setelah sempat mengalami tekanan di awal sesi. Aksi beli investor domestik tampaknya menjadi pendorong utama penguatan indeks di tengah lesunya mayoritas bursa regional Asia.

Pada sesi pembukaan, IHSG sempat turun ke level 7.085,97, namun koreksi tersebut hanya bersifat sementara. Indeks berhasil berbalik arah dan menyentuh titik tertinggi hari ini di 7.160,65 sebelum akhirnya ditutup menguat.

Data perdagangan menunjukkan bahwa sebanyak 409 saham mencatatkan kenaikan, 225 saham melemah, dan 173 lainnya stagnan. Total nilai transaksi tercatat sebesar Rp 14,80 triliun dengan volume perdagangan mencapai 25,51 miliar saham.

Saham-Saham Penggerak IHSG

Beberapa emiten tercatat menjadi motor penggerak penguatan IHSG. Saham PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) melonjak signifikan hingga 34,74 persen ke level 128. Disusul oleh PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) yang menguat 34,02 persen ke posisi 130, serta PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) yang mencatat kenaikan 18,39 persen ke level 206.

Di sisi lain, sejumlah saham mengalami tekanan jual yang cukup dalam. PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) merosot 15 persen ke level 1.190. PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) turun 14,89 persen ke 800, sementara PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) terkoreksi 14,5 persen ke level 224.

Bursa Asia Mayoritas Melemah

Sementara pasar saham Indonesia mencatat penguatan, bursa Asia cenderung bergerak negatif. Indeks Strait Times Singapura terkoreksi 0,56 persen ke level 3.876,2, Nikkei Jepang turun 0,74 persen ke 37.473,5, dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,05 persen ke posisi 23.332,72. Hanya Shanghai Composite yang mampu mencatat penguatan tipis sebesar 0,12 poin ke level 3.367,58.

Rupiah Menguat di Pasar Spot

Dari pasar valuta asing, nilai tukar rupiah tercatat menguat terhadap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp 16.433,5 per dolar AS atau menguat 0,07 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.444,5. Namun, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor), rupiah justru melemah ke posisi Rp 16.455 dari sebelumnya Rp 16.424.

Pergerakan positif IHSG di tengah tekanan global menunjukkan adanya kepercayaan investor domestik terhadap prospek pasar dalam negeri. Namun, pelaku pasar tetap disarankan untuk mencermati sentimen eksternal dan perkembangan makroekonomi global yang bisa berdampak pada volatilitas pasar ke depan
Copyright © Tampang.com
All rights reserved