IHSG Menguat 20 Poin ke Level 7.554 Usai BI Tahan Suku Bunga
Tanggal: 22 Agu 2024 08:43 wib.
Pasar saham Indonesia menunjukkan kenaikan pada sesi terakhir perdagangan, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 20,60 poin atau 0,27% ke level 7.554,59 pada Rabu (21/8/2024). Kenaikan tersebut terjadi setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan. Pergerakan IHSG ini memberikan gambaran positif terhadap situasi ekonomi di Tanah Air.
Dari data penutupan perdagangan, tercatat bahwa 268 saham mengalami kenaikan harga, 295 saham mengalami penurunan, dan 231 saham stagnan. Transaksi perdagangan juga menunjukkan angka yang cukup besar, mencapai Rp13,7 triliun dari total 22,9 miliar saham yang diperdagangkan.
Selain IHSG, indeks-indeks lainnya juga menunjukkan perubahan. Indeks LQ45 menguat 0,34% menjadi 942,368, indeks JII melemah 0,41% ke 511,044, indeks IDX30 menguat 0,42% ke 478,636, dan indeks MNC36 naik 0,47% ke 362,034. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar indeks mengalami perubahan meskipun dalam skala yang berbeda.
Namun, yang menarik adalah kinerja sektoral dalam perdagangan saham. Secara keseluruhan, semua sektor mengalami kenaikan, di antaranya sektor energi 0,42%, industri 0,25%, keuangan 0,24%, properti 0,75%, transportasi 0,88%, konsumer non-siklikal 0,05%, dan kesehatan 0,67%. Namun, terdapat sejumlah sektor yang mengalami penurunan, seperti barang baku 0,94%, konsumer siklikal 0,28%, teknologi 0,13%, dan infrastruktur 0,19%.
Dalam hal saham-saham unggulan, beberapa perusahaan berhasil mencatat kenaikan harga yang cukup signifikan. Saham PT Multipolar Tbk (MLPL) naik 31,75% ke Rp83, PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) naik 27,52% ke Rp139, dan saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 21,43% ke Rp765. Di sisi lain, beberapa saham juga mengalami penurunan harga yang cukup mencolok, di antaranya PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) turun 24,82% di Rp515, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) turun 19,70% ke Rp106, dan PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) turun 7,94% di Rp58.
Dalam perdagangan saham, tiga saham yang paling aktif diperdagangkan adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Kinerja dari saham-saham ini juga berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG dalam perdagangan selanjutnya.
Dari data-data di atas, terlihat bahwa tren positif masih mewarnai pergerakan pasar saham di Indonesia. Hal ini dapat mengindikasikan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional meskipun dalam kondisi global yang terus berubah. Pergerakan IHSG yang menguat juga menjadi indikator kepercayaan pasar terhadap kebijakan yang diambil oleh regulator, termasuk kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia.