IHSG Ditutup Melemah 0,43% ke 7.065 Jelang Natal 2024
Tanggal: 24 Des 2024 19:29 wib.
Tampang.com | Pada hari Selasa, tanggal 24 Desember 2024, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,43% menjadi 7.065. Meskipun sempat menguat saat bel pembukaan pagi, IHSG akhirnya tidak mampu bertahan karena aksi jual investor terhadap saham-saham besar yang menjadi pemberat indeks.
1. Transaksi Perdagangan
Hingga akhir perdagangan, tercatat sebanyak 292 saham menguat, 322 saham melemah, dan 333 saham lainnya stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp9,52 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 18,28 miliar saham.
2. Saham Pendukung
Beberapa indeks pendukung seperti LQ45, JII, IDX30, dan MNC36 secara kompak mengalami penurunan, masing-masing di bawah 1 persen. Sektor teknologi dan konsumer siklikal menjadi penyebab penurunan indeks, diikuti oleh sektor konsumer nonsiklikal, keuangan, bahan baku, dan industri. Sementara itu, beberapa sektor lainnya berhasil bertahan dan masuk ke zona hijau.
3. Top Gainers
Terdapat tiga saham yang menjadi pemimpin top gainers di dalam IHSG. PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) menguat sebesar 34,29% menjadi Rp141, PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) naik 33,33% menjadi Rp76, dan PT Golden Flower Tbk (POLU) menanjak 25,00% menjadi Rp1.775.
4. Top Losers
Di sisi lain, tiga saham tercatat sebagai pemimpin top losers di dalam IHSG. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) jatuh 25,00% menjadi Rp3, PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) anjlok 18,13% menjadi Rp262, dan PT Dua Putra Makmur Tbk (DPUM) merosot 17,28% menjadi Rp67.
Dari hasil penutupan perdagangan IHSG, terlihat bahwa pasar saham pada hari tersebut mengalami tekanan jual yang cukup signifikan, terutama di sektor-sektor yang menjadi pemberat IHSG. Hal ini dapat memicu kekhawatiran dan penilaian yang cermat dari para pelaku pasar terkait dengan kondisi ekonomi, perusahaan, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi pergerakan pasar saham.
Tidak hanya itu, penurunan IHSG juga memberikan gambaran terkait dengan sentimen investor menjelang perayaan Natal 2024. Dalam situasi seperti ini, para pelaku pasar diharapkan dapat melakukan analisis mendalam terkait dengan berbagai aspek yang memengaruhi kondisi pasar saham, baik dari sisi fundamental maupun teknikal.
Intervensi dari pihak terkait, perubahan kebijakan ekonomi dan perusahaan, serta faktor global juga dapat menjadi katalisator yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Oleh karena itu, para investor perlu lebih waspada dan terus memantau perkembangan terkini terkait dengan kondisi pasar saham, baik dari faktor internal maupun eksternal.